Genre Baru Tari Jaipongan

Bandung, Jabar - Memasuki hari kedua ajang “Pasanggiri Jaipong Se-Jawa Barat VII” yang diselenggarakan Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK), semakin menunjukkan tingginya animo masyarakat terhadap tari Jaipongan. Kemajuan selain memperlihatkan kreativitas forografer, juga kerativitas penari dan penata busana.

“Secara kuantitas memang menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan di mana animo peserta mengalami peningkatan, demikian pula masyarakat yang ingin menyaksikan. Tapi di sisi kualitas masih belum tampak kemajuan,” ujar Edi Mulyana, S.Sen. M.Hum., salah seorang staf pengajar di STSI Bandung yang juga salah seorang pewaris langsung tarian Jaipongan dari Gugum Gumbira, kepada "PRLM" di sela-sela menyaksikan “Pasanggiri Jaipong Se Jawa Barat VII”, di Gedung YPK Jalan Naripan Bandung.

Dikatakan Edi, ada beberapa hal yang kurang diperhatikan oleh para koreografer maupun penari dalam menampilkan karya Jaipongan. Seperti tarian yang terpaksa harus mengikuti iringan musik dari kaset yang sudah baku, tata busana yang menyesuaikan pola gerakan dan beberapa kontens yang di luar tata kepenarian.

Namun demikian menurut Edi, pihaknya sangat mendukung terhadap upaya-upaya yang dilakukan dalam memperkaya khasanah tari Jaipongan. Bahkan bukan tidak mungkin suatu saat kelak bilamana tari Jaipongan terus mengalami perkembangan akan menciptakan tarian genre baru.

Hal ini sesuai dengan upaya yang dilakukan Gugum Gumbira dengan karyanya, yang semula berasal dari tari rakyat Ketuk Tilu. “Mudah-mudahan apa yang dilakukan para koreografer, penari dan para pelaksana kegiatan akan membuahkan hasil dan Kota Bandung khususnya dan Jawa Barat umumnya akan memberikan warna bagia seni tari di tanah air,” ujar Edi. (A-87/das)

-

Arsip Blog

Recent Posts