Washington, Amerika Serikat - Mendengarkan alunan lagu You Raise Me Up oleh penyanyi yang mempopulerkannya, Josh Groban, bisa jadi adalah hal yang biasa. Namun, You Raise Me Up berubah menjadi begitu memukau manakala dilantunkan oleh sebuah orkestra berbasiskan alat musik sunda, angklung, yang dibawakan Saung Angklung Daeng Udjo di Washington DC, Amerika Serikat.
"Ini adalah lagu untuk harapan. Makanya saya lantunkan sebagai lagu pembukaan," tutur Daeng Udjo kepada hadirin yang memadati Ballroom Hotel Ritz Carlton, Washington DC, Rabu (8/7/2010). Daeng Udjo sengaja didatangkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mengisi perhelatan Malam Budaya Indonesia yang bertajuk Remarkable Indonesia.
Inovasi Daeng Udjo dan sekitar 11 anggota orkestranya itu tidak berhenti pada You Raise Me Up. Pada lagu ketiga, Daeng (demikian lelaki ini kerap disapa) membawakan lagu Frank Sinatra yang sangat populer, yakni New York New York. Lagu ini berhasil membuat hadirin warga negara Amerika menggoyangkan badan dan bertepuk tangan.
"Ini adalah lagu yang sangat akrab di telinga Anda. Saya yakinkan ini adalah lagu asli Indonesia," ujar Daeng berkelakar sebelum melantunkan lagu itu.
Usai New York New York dilantunkan, Daeng beranjak pada lagu keempat yang menurutnya merupakan paling sulit dibawakan oleh kelompoknya, yakni Bohemian Rhapsody yang dipopulerkan grup musik Queen. "Saking sulitnya, penyanyi aslinya pun mungkin akan kesulitan menyanyikannya," canda Daeng.
Namun, tingkat kesulitan dalam membawakan Bohemian Rhapsody, sama sekali terhapus oleh keindahan dan kekompakan kelompok Angklung ini dalam melantunkannya. Ini juga alasan hadirin meminta Daeng Udjo memainkan musik lain.
Tak mau mengecewakan audiennya, Daeng Udjo langsung menggelar Angklung Interaktif, dimana semua hadirin yang ada dalam perhelatan itu diminta memainkan satu angklung. Kemudian dengan komando Daeng Udjo, satu persatu lagu dimainkan bersama.
Atas kepiawaiannya memimpin orkestra angklungnya itu, Daeng Udjo mendapatkan karangan bunga dari Sri Mulyani Indrawati, sekarang Direktur Pelaksana Bank Dunia.
"Saya membawakan angklung ini ke berbagai negara di dunia dengan cinta. Cinta ini yang membuat saya terus bertahan," ujar Udjo kepada Kompas, beberapa hari sebelum pertunjukkannya di Washington itu.
Sumber: http://oase.kompas.com