Medan, Sumut - Kebangkitan kembali Danau Toba. Itulah tema Pesta Danau Toba (PDT) 2010 yang akan digelar 20-24 Oktober ini. Pesta ini akan dibuka Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.
"Karena ingin membangkitkan kembali Danau Toba, maka PDT kali ini akan berbeda dengan sebelumnya," ujar Ketua PDT 2010 Parlindungan Purba kepada wartawan di Medan baru-baru ini.
Perbedaan yang paling mendasar, menurut Parlin, adalah konsepnya. Kalau sebelumnya hanya semacam "hura-hura", kali ini lebih ditekankan pada pembenahan Danau Toba itu sendiri, khususnya dari sisi lingkungan hidup. "Kita ingin menjadikan Danau Toba dan kawasan di sekitarnya sebagai green and clean (bersih dan hijau)," ujar anggota DPD ini.
Karena itu, peran Badan Lingkungan Hidup (BLH) sangat penting dalam PDT kali ini dan pada 8 Oktober akan dilakukan pembersihan Danau Toba. Juga pemberian Danau Toba Award kepada desa hijau. Festival desa hijau akan diikuti 384 desa yang berada di kawasan Danau Toba. Penghargaan akan diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta.
Parlin menjelaskan, perbedaan lainnya adalah soal pembenahan infrastruktur, baik sarana jalan maupun kapal penghubung (feri) dari Parapat ke Samosir. Tidak kalah penting lagi ikut sertanya semua pemangku kepentingan mulai dari pemerintah daerah yang daerahnya termasuk kawasan Danau Toba hingga para pengusaha. Banyak pengusaha yang akan datang dan yang akan diundang ke sana.
Mengenai kegiatan-kegiatan yang akan diadakan pada PDT menurut Parlindungan Purba sangat banyak dan beragam. Kegiatan itu, antara lain, pameran foto di Cambridge, Jalan S Parman, Medan, 1-10 Oktober; reli wisata yang melibatkan banyak klub sepeda motor/mobil, penanaman pohon, hash, festival tor-tor (tari) dan sebagainya.
Kemudian pada event itu sendiri ada parade yang diikuti pemerintah kabupaten/kota yang wilayahnya meliputi Danau Toba, parade kapal hias, jestski dan festival gondang. "Kita juga mengundang perwa[kilan negara sahabat untuk menampilkan kesenian/kebudayaan negaranya," ujar Parlin yang didampingi Wakil Ketua Rooslynda Marpaung dan Sekretaris Arthur Batubara.
Dikatakan, pihaknya telah mempunyai kiat untuk mengembalikan kejayaan Pesta Danau Toba seperti masa sebelumnya. Kiat itu salah satunya memadukan Pesta Budaya Batak pada rangkaian Pesta Danau Toba. Kiat tersebut bisa meningkatkan jumlah kunjungan minimum 10.000 orang selama perhelatan berlangsung.
Selain itu, optimalisasi promosi bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Promosi juga dikerjasamakan dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumut, yakni memasang stiker Pesta Danau Toba di setiap bangku bus.
Agar lebih atraktif dan menarik lagi, menurut Rooslynda, adalah mengimbau perusahaan sekitar Danau Toba untuk mengurangi aktivitas yang bisa mengotori permukaan air Danau Toba. Imbauan ini sangat efektif untuk membangkitkan citra Danau Toba sebagai salah satu danau terbesar di dunia. "Karena itu, kami mengharapkan dukungan semua pihak untuk mengembalikan citra positif Danau Toba," kata Arthur Batubara.
Gubernur Sumut Syamsul Arifin sendiri pada prinsipnya sangat mendukung upaya panitia untuk menyukseskan PDT 2010. Namun, dia mengingatkan panitia untuk membuat promosi dalam bentuk jadwal kegiatan PDT dari awal hingga akhir, dan puncaknya kapan.
"Promosi seperti itu bisa dilakukan di pintu masuk Sumut, seperti Bandara Polonia, Pelabuhan Belawan, Terminal Pinang Baris, dan Terminal Amplas (Medan) berikut tempat-tempat strategis untuk promosi," kata Gubernur.
Sumber: http://www.suarakarya-online.com