Jakarta - Dua karya tari kreasi baru, yang menonjolkan penggabungan seni tradisional dan modern, ditampilkan di Brisbane Powerhouse Theatre sebagai bagian dari Festival Brisbane, 7 hingga 12 September 2010.
Sumber resmi di Kedutaan Besar Australia di Jakarta menyebutkan karya tari kreasi baru ini kontemporer dan asli dengan dasar seni tari Minangkabau. Penata tari yang mengisahkan keunikan Indonesia ini adalah Ery Mefri --dari Kelompok Tari Nan Jombang-- dan Hartati.
Dua tarian tersebut berjudul Sang Hawa dan Rantau Berbisik. Sang Hawa menceritakan perenungan wanita pertama dalam kisah penciptaan. Kisah yang diangkat mengimani secara bersama semua unsur keberagaman agama. Sedangkan Rantau Berbisik terinspirasi tradisi lama pria Minang yang merantau ke berbagai pulau untuk mencari rezeki.
Kelompok Tari Nan Jombang melakukan pentas di luar negeri untuk pertama kalinya di Brisbane Powerhouse pada 2007. Sejak itu, berlanjut ke berbagai pentas di Australia, Filipina dan Jepang. Selama kunjungan ke Australia kali ini, Nan Jombang juga akan berpentas dan memberikan kursus tari di Festival Darwin serta tampil di Festival OzAsia di Adelaide.
Sedangkan Hartati kerap pentasnya mengeksplorasi keindahan dan bahasa tubuh wanita. Hartati telah berpentas dan mempersembahkan karyanya secara luas di Indonesia dan telah bekerja sama sebagai penata tari dengan artis dari segala penjuru dunia.
Pentas kelompok tari kontemporer Indonesia di Brisbane Powerhouse didanai oleh Pemerintah Australia melalui Lembaga Australia-Indonesia. Informasi lebih lanjut tentang program Lembaga Australia-Indonesia untuk mendukung kerja sama dan kolaborasi bilateral dalam bidang seni dan budaya tersedia di http://www.dfat.gov.au/aii.
Kedutaan Besar Australia juga menyumbang dana untuk pembangunan kembali studio latihan Yayasan Nan Jombang dan Pusat Kebudayaan Padang yang hancur akibat gempa bumi Padang pada September tahun lalu.(T.Ad/dry)
Sumber: http://www.bipnewsroom.info