Makassar, Sulawesi Selatan - Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama Bambang Wahyudin mengaku kecewa dengan kondisi Taman Laut Nasional Taka Bonerate, Sulawesi Selatan karena tidak seperti yang dipromosikan ke dunia internasional.
"Pada ekspedisi Taka Bonerate yang digelar baru-baru ini, kami sedikit kecewa karena potensi laut yang dibesar-besarkan di dunia, mungkin akan tinggal nama, jika tidak direhabilitasi secepatnya," kata Bambang menanggapi potensi terumbu karang di Taka Bonerate di Makassar, Kamis (12/11).
Dia mengatakan, ekspedisi Taka Bonerate dengan bantuan kapal Angkatan Laut Oktober 2009, ternyata banyak menyisakan kekecewaan pengunjungnya.
Hal tersebut disebabkan terumbu karang dan potensi laut lainnya sudah banyak yang rusak, sehingga keindahan alam bawah laut sudah sulit ditemukan.
Kerusakan potensi laut di sekitar Kawasan Taka Bonerate itu umumnya disebabkan oleh aksi pemboman ikan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, termasuk yang melakukan pencurian ikan (illegal fishing).
Berkaitan dengan hal tersebut, Bambang mengatakan, perlunya pembinaan dan penyadaran bagi masyarakat untuk mengelola laut secara benar, khususnya bagi nelayan tangkap agar tidak melakukan pemboman atau pembiusan ikan.
"Di sisi lain, harus diakui pula bahwa keterbatasan personil untuk mengawasi perairan juga menjadi pemicu terjadinya praktik pencurian ikan oleh kapal-kapal asing di lapangan," katanya.
Berdasarkan data Departemen Kelautan dan Perikanan diketahui, rata-rata kerugian negara mencapai Rp36,5 triliun pertahun akibat pencurian ikan oleh kapal-kapal asing. (Ant/OL-01)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com