Songket Tidak Harus Mahal

Banjarmasin, Kalsel - Siapa tak kenal dengan kain songket. Kain khas melayu ini dibuat oleh perajin tradisional menggunakan alat tenun bukan mesin. Tak heran, harganya cukup mahal di pasaran, karena satu helai kain dibuat selama beberapa hari, bahkan ada yang hingga tiga bulan.

Benang warna emas dan perak mendominasi penampilan kain ini. Tak heran kesan mewah muncul dari kain ini. Karena itu pula, kain ini kerap dipakai untuk acara resmi.

Di Kompleks Pertokoan Aksesori dan Perhiasan Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura, kain songket cukup banyak diperdagangkan. Hampir tiap toko menyediakan kain ini, sehingga pembeli bisa dengan mudah mendapat kain ini.

Tak seperti di beberapa kawasan objek wisata lain yang menjual kain ini dengan harga selangit, pedagang di kawasan ini menjual kain songket dengan harga murah.

"Lho kok murah sekali, hanya Rp 50 ribuan, padahal di tempat lain bisa mencapai ratusan ribu?" ujar Erna, pengunjung CBS asal Cianjur, Jawa Barat.

Menurutnya, harga yang ditawarkan pedagang Kompleks CBS itu jelas tidak menguras isi dompet. Tak heran sejumlah pengunjung kawasan ini membeli kain ini untuk oleh-oleh. Biasanya, mereka membeli kain songket untuk selendang.

Kain songket di kawasan ini dibuat dalam aneka model. Tapi tampilan utama tetap kombinasi benang emas dan perak yang menjadi ciri khas kain songket. Pola itu dikombinasikan dengan beragam motif, terutama flora dan fauna.

Pembuatan kain songket eksklusif memerlukan waktu antara satu hingga tiga bulan. Sedangkan songket biasa hanya membutuhkan waktu sekitar tiga hari. (kur)

-

Arsip Blog

Recent Posts