Takengon - Sepandai-pandainya tupai melompat, suatu ketika pasti akan terjatuh juga. Pepatah tersebut barangkali tepat ditujukan kepada Padiman (47) dan Murniati (42).
Pasalnya, sepasang kekasih gelap ini diduga telah berungkali indehoy di rumah toko (ruko) kontrakan Padiman dikawasan Desa Umah Opat, Kampung Mongal Kecamatan Bebebesen Aceh Tengah (Ateng).
Menurut informasi yang dihimpun Metro Aceh (Grup JPNN), Sabtu (1/6) Padiman adalah seorang PNS Departemen Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bener Meriah (BM) yang masih dalam proses perceraian dengan istrinya, Enni (46). Sedangkan Murniati, telah berstatus janda dan bekerja sebagai guru honorer di sebuah SD di kawasan Kute Panang, Ateng.
Peristiwa penggrebekan ini terjadi malam kemarin, sekira pukul 23.30 Wib, (30/5). Sebelum aksi ini terungkap, beberapa warga sekitar yang telah menaruh kecurigaan di rumah yang ditempati Padiman beberapa bulan sedang terjadi perbuatan mesum. Beberapa warga langsung mengepung TKP sebelum mengetuk ruko tersebut. Aroma mesum ini sendiri sebenarnya telah lama tercium oleh sejumlah warga.
"Beberapa pemuda awalnya mengetuk pintu rumah Padiman yang kami dengar belum resmi bercerai dari istrinya. Dan Padiman bekerja sebagai PNS di Kantor Depag Bener Meriah," kata salah seorang saksi, Ovi.
Padiman tak dapat mengelak saat warga memeriksa seisi rumah dan mendapati Murniati berupaya lari dari pintu belakang. "Untung saja warga telah mengepung rumah itu dan berhasil menghalau pelarian kekasih gelap PNS Kemenag itu," sahut Yuli didampingi beberapa warga.
Sepasang kekasih ini lalu diamankan warga untuk memberi keterangan kepada warga. Padiman beralibi bahwa dia dan Murniati telah menikah siri alias dibawah tangan. "Tapi saat didesak menunjukkan surat nikah sirinya, si Padiman tidak dapat menunjukkannya," sesal Ovi. Hingga tadi malam, persoalan ini telah ditangani oleh secara kampung oleh aparatur kampung setempat.
Metro Aceh yang terjun ke TKP kemarin siang, mendapati ruko itu dalam keadaan terkunci. Seorang warga, Ali, yang ditemui disekitar TKP mengaku bahwa semenjak Padiman menempati rumah itu memang kurang mau bergaul dengan warga sekitar.
"Dia kalau pulang ke rumah itu, langsung memasukkan mobilnya kedalam. Yang saya dengar, dia mengaku istrinya berada di Banda Aceh," kata Ali, sambil menunjuk TKP.
Sementara, Kepala Kementerian Agama, BM, Amrun Saleh, yang dikonfirmasi Metro Aceh melalui telepon seluler mengaku baru menerima informasi tersebut. "Itu hanya perbuatan oknum, walau dia adalah pegawai kami tidak ada sangkut pautnya dengan Kementerian Agama," tegas Amrun dan mengaku sangat menyesali peristiwa ini terjadi. (yus)
Sumber: http://www.jpnn.com