Mahasiswa Indonesia Ikut Konferensi Budaya di London

LONDON, Enam mahasiswa Indonesia mengikuti konferensi diplomasi budaya "Art as Cultural Diplomacy" dengan tema "Promoting Global Peace & Stability Through Strengthening Intercultural Relations" di London, baru baru ini. Konferensi itu digelar Academic Conference of Institute of Cultural Diplomacy (ICD).

Duta Putra Budaya Indonesia, Jodi Salahuddin Akbar, kepada ANTARA London, Jumat mengatakan, Academic Conference of Institute of Cultural Diplomacy (ICD) adalah satu institusi yang berpusat di Berlin, Jerman, dan memiliki beberapa rangkaian acara dalam setahun.

Konferensi itu bertujuan mengulas lebih dalam mengenai seni dan budaya, sebagai salah satu "media diplomasi" antarnegara dan budaya, khususnya dalam menangani konflik yang sering terjadi di beberapa negara akibat unsur rasial dan sebagainya.

Delegasi Indonesia ke acara tersebut terdiri atas Edi Saputra, mahasiswa S1 Finance Management FE UI 2008 yang juga Abang Jakarta Barat 2011, Sydney Amanda Ramandita, D3 Komunikasi- Advertising Vokasi UI yang juga None Harapan 1 Jakarta Pusat 2010, Harahap Thigor Anugrah, lulusan S1 Sastra Arab FIB UI 2009 yang juga mahasiswa UI untuk Kuliah Kerja Nyata 2012 di Perbatasan Indonesia - Malaysia (daerah Puttosibau Kalimantan Barat).

Duta budaya lainnya adalah Bening Karilla Kinasih, S1 Political Science FISIP UI 2011, Gilang Sasmoyo, S1 Political Science FISIP UI 2010, serta Jodi Salahuddin Akbar, S1 Political Science concentration in Comparative Politics FISIP UI 2009.

"Kami mendapat dukungan dari Garuda Indonesia, PT. Ultraco Mitrajaya Tbk, Media Partner: Suara Mahasiswa, Vivanews.com, RTC UI 104.7 FM," ujar Jodi.

Dikatakannya manfaat yang dirasakan setelah mengikuti konferensi itu adalah mendapatkan pengetahuan baru mengenai budaya sebagai diplomasi. Apalagi pembicara yang hadir banyak berasal dari berbagai kalangan.

Para pembicara antara lain dari seniman kulit hitam di UK (Inggris), anggota Parlemen Inggris, Rabbi Yahudi co founder Muslim - Jewish Forum, Ribal Al-Assad dari Siria founder IMAN foundation.

"Kami bertukar pengetahuan mengenai budaya dan berdiskusi dengan para peserta konferensi dari berbagai negara mulai dari Afghanistan, Brazil, Jepang, UK, USA, India, Nigeria, Ghana, Italia, Slovakia, Moldova, Russia, dan lain lainnya," ujarnya.

Mereka bukan hanya dari kalangan mahasiswa melainkan akademisi yang sudah S3 maupun S2 yang memang ahli dalam bidang kebudayaan dan seni di negara asal masing masing.

Dalam konferensi ini disuarakan pentingnya menghilangkan stigma negatif mengenai sentimen terhadap ras, agama, budaya, dan identitas tertentu.

Dalam konferensi juga dibahas mengenai "challenge extremism" di berbagai negara guna menghilangkan unsur-unsur fundamental terorisme di berbagai negara rawan konflik.

Selain itu delegasi Indonesia juga diajak untuk mengikuti Notting Hill Carnival 2012 di London, yang merupakan salah satu acara carnival terbesar di Eropa, menggunakan Baju Adat "Abang None Jakarta" bersama para delegasi lainnya.

"Manfaat yang kami rasakan dalam mempromosikan kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa untuk dijadikan sebuah diplomasi dalam dunia internasional serta memperluas jaringan mahasiswa Indonesia dalam konteks internasional," katanya.

Sumber : KOMPAS.com
-

Arsip Blog

Recent Posts