MELBOURNE, Guna membangkitkan lagi minat anak-anak Australia untuk belajar bahasa Indonesia, perwakilan Indonesia menyelenggarakan berbagai upaya, mulai dari kunjungan ke sekolah sampai ke lomba menulis dalam bahasa Indonesia.
Minat belajar bahasa Indonesia di Australia memang menurun, khususnya sejak terjadi bom Bali di tahun 2002. Di negara bagian Victoria, jumlah siswa sekolah menengah yang mempelajari Bahasa Indonesia berkurang dari sekitar 27.000 orang pada tahun 2004 menjadi lebih kurang 17.000 orang.
Berkenaan dengan hal itu, KJRI di Melbourne sejak tahun 2011 meluncurkan kegiatan kunjungan budaya ke sekolah (Cultural Visit to Schools), untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke sekolah-sekolah di Melbourne dan sekitarnya, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Festival Indonesia Melbourne.
Menurut rilis KJRI Melbourne kepada koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, tahun ini delegasi kesenian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jawa Timur dan Bali mengunjungi 10 sekolah di sekitar Kota Melbourne pada 19-20 September 2012.
Delegasi kesenian itu menampilkan berbagai tarian daerah, demonstrasi seni membatik, pemutaran film, dan presentasi mengenai budaya Indonesia.
Sekolah-sekolah yang dikunjungi diutamakan adalah sekolah-sekolah yang mengajarkan Bahasa Indonesia yang berada di pinggiran kota Melbourne, karena akses terhadap kebudayaan Indonesia yang kurang.
Menurut KJRI, sekolah-sekolah, terutama sekolah menengah yang mengajarkan Bahasa Indonesia, sangat berminat untuk menjadi sekolah tujuan program tersebut. Terbukti tahun ini panitia penyelenggara terpaksa menolak permintaan dari 12 sekolah, karena keterbatasan waktu dan SDM yang dimiliki panitia.
Sementara itu di Sydney, KJRI setempat bekerja sama dengan Departemen Pendidikan negara bagian New South Wales (NSW) menyelenggarakan lomba mengarang dalam bahasa Indonesia, berjudul Kompetisi Siswa. Lomba ini terbuka bagi anak-anak dari TK sampai sekolah menengah (kelas 10).
Untuk tahun 2012, tema yang ditawarkan adalah cerita mengenai Keluarga saya untuk TK, Pakaian favorit saya untuk siswa kelas 3-4, Ada apa di sekolah hari ini untuk kelas 5-6, Saya dan teman-teman saya untuk kelas 7-8, dan Pesta ulang tahun untuk kelas 9-10.
Menurut Lyndall Franks dari Departemen Pendidikan NWS, panitia menerima sekitar 293 karya lomba dari para siswa.
Sumber : KOMPAS.com