Bantul, DIY - Dimulai pada Minggu (17/8/2014) hingga Sabtu (23/8/2014), Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul menggelar memetri budaya. Dalam kegiatan yang berlangsung sepekan ini, berbagai kesenian yang dimiliki desa tersebut akan ditampilkan.
Bahrun Wardoyo, Kepala Desa Dlingo menuturkan, kegiatan memetri budaya ini juga merupakan salah satu upaya untuk menguatkan Desa Dlingo sebagai desa budaya. Hal ini sudah dikuatkan dengan surat keputusan Gubernur DIY nomor 325 tahun 1995 yang menganugrahi desa tersebut sebagai desa budaya.
"Beberapa tahun anugrah itu hanya sekadar anugrah saja karena tidak ada kegiatan kesenian ataupun budaya yang menonjol. Oleh karena itu, melalui memetri budaya ini kami ingin menguatkan kembali anugrah tersebut," kata Bahrun pada wartawan, Selasa (19/8/2014).
Memetri budaya atau kegiatan festival budaya dimulai dengan pisowanan, lalu dilanjutkan dengan lomba tumpeng tingkat RT. Kegiatan selanjutnya adalah karnaval budaya, Parade Band serta pameran Usaha Kecil Menengah (UKM) se-kecamatan Dlingo.
Adapun dana yang dibutuhkan untuk menggelar festival budaya ini sebesar Rp 75 juta. Bahrun menjelaskan, hal ini karena setiap RT di desa tersebut akan memperoleh subsidi Rp 2 juta agar dapat memeriahkan dan menampilkan kesenian yang mereka miliki.
"Memetri budaya kali ini dilaksanakan oleh organisasi pemuda yang ada di Dlingo. Kalau biasanya dilakukan oleh Pemerintah Desa. Kegiatan juga kami pusatkan di Lapangan Dlingo, tak jauh dari Kantor Desa," tambahnya.
Sumber: http://jogja.tribunnews.com