Jakarta - Kelelahan mewarnai peserta Pawai Seni dan Budaya Kreatif 2014 di Monas. Seperti yang dialami kontingen asal Bengkulu. Mereka kelelahan karena terus mengangkat gendang seberat 50 kg.
Pemandangan itu tampak di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (18/8/2014) sore. Di antara ribuan peserta, tampak ada kontingen dari Bengkulu di sana.
Berbeda dengan yang lain, langkah kontingen dari Bengkulu tampak tersendat-sendat. Keringat mengalir deras dari tubuh mereka. Ternyata para pemusik ini merasa lelah karena membawa beberapa gendang yang beratnya mencapai 50 kg.
"Aduh nggak kuat lagi ini, berhenti dulu," ucap seorang penabuh gendang yang tampak berkeringat. Gendang yang tadinya mereka panggul satu persatu itu akhirnya dibawa secara berantai langkah demi langkah.
"Ini namanya Gendang Dol. Alat musik tradisional Bengkulu. Beratnya ini kurang lebih 50 kilogram. Ada yang lebih besar lagi. Ini biasanya dimainkannya ditaruh di atas panggung, nggak dibawa-bawa begini. Makanya kita kelelahan," keluh seorang penabuh gendang.
Setelah menyeret-nyeret gendang Dol itu, para kontingen dari Bengkulu akhirnya sampai di panggung di depan Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat. Di situ mereka pun menunjukkan aksinya di hadapan ribuan masyarakat.
Usai tampil sekitar tiga menit, para penabuh gendang dari Bengkulu itu kembali bahu membahu membawa gendang Dol itu ke titik awal di dalam Monas di gerbang bagian tenggara yang menghadap ke kantor Pertamina.
Hingga saat ini pukul 17.38 WIB, acara Pawai Seni dan Budaya Kreatif 2014 itu masih berlangsung. Ribuan masyarakat, termasuk wisatawan manca negara tampak antusias menyaksikan penampilan ribuan peserta dari 33 provinsi di Indonesia.
Sumber: http://analisadaily.com