Buton, Sultra - Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun kembali menggagas Festival Budaya Tua untuk mengangkat pariwisata Kabupaten Buton. Pada festival tahun 2014 ini ditandai dengan pergelaran tarian kolosal Bantena Butuni (tari Boshu) yang melibatkan 20.000 penari.
Samsu Umar mengatakan, tarian kolosal Boshu ini kaya makna. Selain untuk mempertahankan seni budaya Buton, juga bisa diartikan semangat persatuan warga Sulawesi Tenggara. Semua warga bersahabat, tidak ada permusuhan.
“Walau warga hidup dalam berbagai perbedaan, hal itu tidak menghalangi untuk membangun kebersamaan. Seperti diketahui di Buton banyak terdapat suku, namun mereka bisa hidup berdampingan dan saling menghormati. Mereka membangun kehidupan yang berada. Dan tari Boshu itu menggambarkann semangat kebersamaan,” tutur Samsu Umar.
Samsu Umar menceritakan, dalam tari Boshu ada Mia Patamiana (empat orang), yang punya pandangan berbeda tapi tetap satu tujuan. Keempat orang itu, yakni Si Panjonga, Si Jawangkati, Si Malui, dan Si Tamananjo. Mereka kemudian membangun Kerajaan Buton yang kemudian berubah menjadi negara Islam (Kesultanan Buton).
Tari kolosal Bentena Butuni, gerak dasarnya terinspirasi dari gerak Bhosu, karya almarhum La Ode Umuri Bolu. Untuk pergelaran tahun 2014, tari kolosal ini melibatkan 20.000 penari dan berhasil tercatat dalam rekor MURI.
“Festival Budaya Tua Buton ini untuk meneksplore kekayaan masa lampau. Selain itu, untuk menunjukkan pariwisata Buton juga kaya dengan seni budaya. Selama ini, Buton tidak hanya menarik wisatawan Nusantara, tapi juga mengundang minat turis asing. Kita upaya, semua daya utarik yang ada di Buton ditampilkan secara optimal,” kata Samsu Umar saat ditemsi di Bukit,Takawa, Buton.
Sementara Dirjen Pariwisata dan Ekonomi Kretafi Berbasis Seni Budaya, Ahmansyah sangat bangga dengan adanya Bupati Buton Samsu Umar Adul Samiun yang konsen memajukan pariwiata. Bahkan ada upaya terus melestarikan budaya leluhur yang cukup menarik untuk ditawarkan hingga ke dunia internasional.
“Untuk itu kami dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan dukungan atas upaya yang dilakukan Bupati Buton. Festival Budaya Tua ini diharapakan bisa berlangsung secara rutin, sehingga penyelenggaraan berikutnya selalu ditunggu oleh wisatawan,” ujar Ahmansyah.
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com