Layang-Layang Indonesia Melangit di Prancis

Jakarta - Tim layang-layang Indonesia yang bermotif batik, barong, naga dengan bahan daun lontar tampil pada Festival Layang-Layang International pada Festival International de Cerfs Volants ke-16 di Dieppe, Prancis, hingga 19 September mendatang.

Delegasi Indonesia dipimpin Sari Madjid beranggotakan sembilan orang juga menampilkan maskot layang-layang berbentuk becak lengkap dengan pengayuhnya. Demikian Sekretaris kedua Pensosbud KBRI Paris Agus B Jamal dalam keterangan persnya yang diterima, Rabu (15/9).

Festival yang berlangsung dua tahun sekali ini diikuti oleh 44 negara. Pembukaannya dihadiri beberapa kedubes asing di Paris. Wali Kota Dieppe mengatakan festival yang bertujuan untuk menjalin persahabatan antarnegara ini juga menjadi ajang promosi budaya masing-masing negara peserta.

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Paris Maruli Tua Sagala berkunjung ke stand Indonesia bersama tim KBRI Paris untuk memberikan dukungan pada tim layang-layang Indonesia yang dipimpin Sari Madjid yang didampingi Nyoman Adnyana, pelopor festival layang-ayang internasional di Sanur, Bali.

Angkasa pantai Dieppe sebagai lokasi festival pun dipenuhi ratusan laying-layang beraneka bentuk, dari yang konvensional sampai moderen, dari kecil hingga besar, dan pendek sampai yang panjang.

Pada hari pembukaan, udara kota Dieppe terlihat cerah dengan angin berembus cukup kencang, spanduk selamat datang di Dieppe terlihat mengudara ditarik oleh beberapa layang-layang besar. Tidak ketinggalan layang-layang batik dan barong juga melambai-lambai di udara Dieppe.

Pada kesempatan tersebut, layang-layang becak juga mengudara untuk beberapa saat. Namun karena embusan angin tidak stabil, terpaksa layang-layang becak diturunkan. Becak terbang mengundang perhatian dan kekaguman ribuan penonton yang memadati area festival.

Banyak di antara penonton yang merasa takjub atas keberhasilan becak terbang dan berfoto bersama dengan layang-layang yang mempunyai bentuk dan konstruksi sangat unik.

Perancang layang-layang becak, Kadek, mengatakan bahwa layang-layang becak dipersiapkannya selama tiga pekan dengan mengunakan bahan tradisional, seperti kerangka yang terbuat dari bambu.

KBRI Paris menilai festival layang-layang Dieppe merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia yang perlu mendapat dukungan semua pihak.

KBRI Paris memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membagikan buku pariwisata Indonesia dalam bahasa Prancis yang diterbitkan oleh KBRI Paris.(Ant/BEY)

-

Arsip Blog

Recent Posts