Jakarta - Perdana Menteri Belgia Yves Leterme dan Wakil Menteri Perdagangan RI Mahendra Siregar membuka pameran produk Indonesia (Remarkable Indonesia) dan festival budaya Indonesia dalam Flanders Expo Accenta 2010 di kota Gent, Belgia.
Menurut Minister Counsellor Pensosbud/Diplik KBRI Brussels, PLE Priatna,cIndonesia menjadi negara tamu dalam pameran besar serta sepekan festival budaya Indonesia yang berlangsung hingga 19 September di kota Gent, sekitar 50 km dari ibukota Uni Eropa, Brussels.
“Menjadi kehormatan bagi Indonesia bahwa PM Belgia Yves Leterme bersama Utusan Khusus Raja Belgia Albert II turut hadir membuka acara,” katanya.
Di tengah suasana Hari Iedul Fitri ini sebanyak 40 perusahaan dalam tema industri kreatif, furnitur, pakaian jadi/fashion, kerajinan tangan, perhiasan hingga produk spa dipajang apik, dikemas dalam tema "Indonesia is remarkable."
Dalam acara pembukaan ditampilkan Tari Saman dari Aceh yang dimainkan sepuluh remaja Brussel yang disambut kekaguman oleh PM Belgia dan undangan lain.
Indonesia merupakan mitra dagang Belgia dan menjadi prioritas Uni Eropa tidak hanya dari potensi luasnya maupun letak strategis tapi juga perannya dalam memerangi dampak perubahan iklim.
Melalui pameran Accenta kemitraan pertukaran dagang dan peluang kerjasama ekonomi diharapkan meningkat. Ekspor Belgia ke Indonesia masih rendah hanya 240 milyar Euro per tahun, atau 0,3 persen pangsa pasar, sementara pangsa pasar ekspor Belgia ke AS mencapai 0,7 persen.
Perdana Menteri Belgia, Yves Leterme menyambut Indonesia sebagai negara tamu dalam pameran tahunan ke-65 Jaarbeurs GENT Accenta.
"Kami ucapkan selamat bagi Indonesia yang telah mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 6 persen tahun 2010, di tengah krisis gobal yang terjadi," ujarnya.
Yves Leterme juga memuji dan melihat pentingnya posisi Indonesia bagi Eropa.
Sementara itu Wamendag RI mengatakan banyak pelajaran berharga di tengah hubungan dagang yang meningkat ini bahwa perusahaan nasional dituntut belajar mengenai mutu, kualitas dan standar untuk memenuhi permintaan pasar Eropa ini.
Sebaliknya pembeli dari Eropa akan mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang kompetitif.(*)
Sumber: http://www.antaranews.com