Banda Aceh - Sedikitnya 300 seniman sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Aceh, ikut meramaikan pergelaran seni dan budaya yang diselenggarakan di Taman Budaya Aceh di Banda Aceh.
"Pergelaran seni budaya pertama kali kita gelar ini untuk mengumpulkan kembali para seniman, baik seni sastra, tari, musik, terater, hikayat dan debus," kata seorang seniman kondang Aceh, LK Ara di Banda Aceh, Selasa.
Dalam beberapa tahun terakhir, katanya menambahkan, terlihat agak sulit dalam mengumpulkan para seniman di daerah berjuluk Serambi Mekah ini.
"Seniman sering membuat kegiatan pascatsunami, tapi dalam bentuk sendiri-sendiri, misalnya tampil seni tari dan musik. Jadi dalam pergelaran ini, para seniman tampil bareng, termasuk seni sastra," katanya menjelaskan.
Pergelaran seni dan budaya di Taman Budaya Aceh itu juga dalam rangkaian menyambut peringatan hari "Sumpah Pemoeda" tahun 2009.
Tujuh seniman terkenal akan berpartisipasi dalam membaca puisi pada pergelaran seni dan budaya, antara lain LK Ara, Deknong Keumalawati, Sulaiman Yoga, Din Saja, dan Wiratmadinata.
Panggung musik juga akan diramaikan dengan para pemusik modern dan etnis dalam pergelaran seni dan budaya yang akan berlangsung selama lima hari/malam terhitung sejak 12 Oktober 2009.
Dipihak lain, LK Ara menilai perhatian pemerintah terhadap seniman di provinsi ujung paling barat Indonesia ini masih kurang dibanding profesi lain.
"Kami menyatakan kurang jika dibanding olahragawan. Padahal, seniman juga telah memberi konstribusi besar bagi pembangunan daerah, terutama pesan-pesan yang dilontarkan seniman itu sendiri," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Mirzan Fuadi mengharapkan para seniman muda berbakat agar terus berkreasi sesuai bakat seni masing-masing.
"Aceh mempunyai seni yang spesifik sesuai dengan kondisi daerah dan diselimuti nilai-nilai Islami. Pergelaran seni dan budaya itu merupakan bukti adanya kerjasama pemerintah dengan seniman," kata Mirzan Fuadi. (kompas.com)
Sumber: http://oase.kompas.com
