Ada yang berbeda pada pembukaan acara pembinaan kiat cegah korupsi dengan metode THD (Tafakur Hisab Dzikir) angkatan ke XI (sebelas) yang diselengggarakan pada tanggal 28 - 30 Juni 2010 di Botani Square yakni penampilan CPNS Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian 2009 yang menampilkan Tari Saman. Tari Saman yang berasal dari Aceh merupakan jenis tarian yang sangat menarik, dinamis, dan mengedepankan kekompakan gerakan.
Mengulas tentang tari Saman, Tari Saman pertama kali dibuat oleh Ulama Aceh bernama Syekh Saman sekitar abad XIV Masehi.Tarian ini pada awalnya berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane dan selanjutnya berkembang dengan tambahan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT karena digunakan sebagai media dakwah. Seiring perkembangan zaman, Tari Saman berkembang juga penggunaannya. Saat ini Tari Saman digolongkan sebagai tarian hiburan/pertunjukan karena penampilan tari ini tidak terikat waktu, peristiwa, atau upacara tertentu. Tari Saman biasanya dipandu oleh seorang pemimpin yang biasa disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis. Makna dan fungsi Tari Saman ini pada awalnya dijadikan sebagai media dakwah dan syair-syair yang dilantunkan juga berisi petuah-petuah dan dakwah. Selanjutnya, fungsi Tari Saman bergeser sebagai media hiburan pada pesta, hajatan, atau acara-acara lain.
Pada Tari Saman terdapat 5 macam nyanyian, yakni:
Rengum, yaitu sebagai pembukaan. Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-tumbuhan.
Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Gerakan pada Tari Saman sangat unik karena hanya menampilkan gerakan tepuk tangan, tepuk dada, dan gerakan-gerakan lainnya seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo). Semua penari harus menari dengan harmonis dan biasanya tempo Tari Saman makin lama makin cepat dan hal ini yang membuat tarian ini sangat menarik. Tari Saman umumnya dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki dan jumlahnya harus ganjil. Tetapi seiring perkembangan, tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan dan akan semakin semarak apabila ditarikan oleh pemain dalam jumlah lebih banyak.
Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.
Salah satu pesan yang ingin disampaikan melalui penampilan Tari Saman pada acara pembinaan kiat cegah korupsi dengan metode THD angkatan ke XI adalah sebagai salah satu usaha melestarikan budaya bangsa sekaligus sebagai simbol kebersamaan dan kekompakan.
Sumber: http://www.deptan.go.id