Batangkuis, Sumut - Secara organisatoris, Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) sesuai dengan arahan Ketua Pengurus Besar (PB) Datuk Seri H Syamsul Arifin tidak memihak kepada salah satu pasangan pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 7 Maret 2013 mendatang. Namun orang melayu harus cerdas dan jangan mau jadi ‘kain buruk’ (kain pengelap).
Demikian dikatakan Ketua Pengurus Daerah (PD) MABMI Kabupaten Deliserdang H OK Khaidar Aswan, Wazir Negeri Serdang gelar Datuk Paduka Raja Batangkuis kepada wartawan, Selasa (1/1) menyikapi "hiruk-pikuk" jelang pelaksanaan pesta demokrasi masyarakat Sumut.
Khaidar menilai, pilgubsu merupakan momen penting dalam menentukan masa depan rakyat Sumut. Salah memilih pemimpin sama artinya mempertaruhkan masa depan dan harus merasakan dampaknya selama 5 tahun ke depan.
Untuk itu, rakyat Sumut terlebih masyarakat melayu khususnya di Deliserdang, harus cerdas dan jangan terjebak dengan janji-janji manis yang menjadi ‘sajian’ rutin setiap kali pilkada maupun pemilihan sejenisnya.
"Makanya, saya ingatkan orang melayu jangan mau jadi kain buruk. Kain buruk atau pengelap itu hanya diperlukan sesaat. Setelah digunakan untuk membersihkan kotoran lalu dicampakkan" tandasnya.
Sejauh ini papar Khaidar, orang melayu khususnya di Deliserdang belum mendapatkan porsi perhatian dan kesempatan untuk bangkit. Padahal, potensi orang melayu tidak kalah dengan masyarakat lainnya. Masalahnya hanya perkara kemauan dan perhatian. Kalau ada kemauan dan perhatian orang melayu pasti bangkit.
Karenanya, orang melayu diimbau untuk memilih cagubsu dan cawagubsu yang benar-benar punya komitmen untuk membangkitkan keberadaan orang melayu. Jangan hanya dirangkul dan didekati dengan sajian janji-janji muluk saat menjelang pilkada saja, namun disingkirkan bila tujuannya sudah tercapai.
Patut ‘Dicurigai’
Ketua MABMI Deliserdang juga mengimbau kepada organisasi melayu lainnya untuk tidak melakukan aksi dukung-mendukung terhadap salah satu pasangan Cagubsu dan Cawagubsu. Apalagi membentuk semacam forum atau lembaga yang hanya didirikan sesaat untuk kepentingan Pilgubsu 2013.
Keberadaan forum atau lembaga mengatasnamakan melayu yang muncul jelang Pilgubsu 2013 patut dicurigai keberadaannya dan diyakini bukan untuk kepentingan orang melayu secara luas, tapi hanya akan menjadi kepentingan oknum-oknum tertentu untuk mengeruk keuntungan pribadi maupun kelompok tertentu.
"MABMI Deliserdang tidak akan mendukung salah seorang pasangan cagubsu dan cawagubsu secara kelembagaan. MABMI juga tidak sepakat dan ‘mencurigai’ berdirinya forum-forum atau lembaga mengatasnamakan melayu untuk mendukung pasangan calon tertentu.
Khaidar menilai, pembentukan forum atau lembaga melayu yang muncul jelang Pilgubsu 2013 dan mendukung kepada salah satu calon pasangan merupakan ‘pengkhianatan’ terhadap orang melayu.
"Kalau sudah jadi pengkhianat, tentu tidak pernah mau membesarkan melayu secara sungguh-sungguh. Karena dia akan memikirkan ajangnya (kepentingannya) sendiri" tandasnya.
Tapi Khaidar tidak melarang bila orang melayu secara pribadi terlibat aksi dukung-mendukung terhadap salah satu pasangan calon. Bahkan secara pribadi merupakan keharusan untuk ikut serta menyukseskan pesta demokrasi tersebut dengan syarat memilih calon yang benar-benar komitmen untuk membangun kesejahteraan rakyat Sumut.
Sumber: http://www.analisadaily.com