Balaputradewa

Nama Balaputradewa disebutkan satu kali di dalam prasasti Balaputra-Jatiningrat yang berasal dari tahun 856 M atau 778 menurut tahun Saka. Selain itu, nama Balaputradewa pun disebut di dalam prasasti Nalanda sebagai salah seorang raja di Swarnadwipa atau Sriwijaya.

Balaputradewa merupakan keturunan dari wangsa Sailendra dilihat dari silsilah bahwa Balaputra merupakan anak bungsu dari Samaragrawira (Rakai Warak) dan sekaligus cucu dari Dhanarandra (Rakai Panunggalan) atau yang lebih dikenal dengan gelar Wirawairimathana (pembasmi para perwira). Oleh karena itu, jelas bahwa Balaputra adalah adik dari Samaratungga (Rakai Warak).

Balaputradewa kehilangan haknya untuk memerintah di Bhumi Jawa dikarenakan putera tertua kerajaan adalah Pangeran Samaratungga sehingga Pangeran Samaratungga yang berhak memimpin kerajaan di Bhumi Jawa. Samaratungga mempunyai seorang putri bernama Pramodhawardhani yang kemudian menikah dengan Jatiningrat.

Adapun penyebab Balaputradewa berada di Swarnadwipa adalah akibat dari lepasnya Kamboja dari kekuasaan Samaragrawira. Oleh karena itu, Samaragrawira memutuskan untuk membagi dua kekuasaan yaitu: Samaratungga berkuasa di Jawa dan Balaputradewa berkuasa di Sriwijaya.

***

Sumber: wacananusantara.org
-

Arsip Blog

Recent Posts