Medan, Sumut - Etnis Melayu harus menjaga kekompakan jangan mau dipecah-pecah, karena masyarakat Melayu sudah lelah dipecah-pecah pada zaman penjajahan kolonial Belanda. Hal ini dikatakan Walikota Medan, HT Dzulmi Eldin pada acara Halal bi Halal Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kota Medan, di Hotel Madani yang dirangkai tepung tawar calon haji dan anggota DPRD Medan terpilih dari keluarga besar MABMI Kota Medan.
Tampak hadir tokoh nasional yang juga pembina Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (ISMI), Prof Johar Arifin Husen, warga kehormatan Melayu yang juga Kajatisu Muhammad Yusni, Sekretaris MABMI Sumut Prof Wan Syaiffuddin, para tokoh adat, alim ulama, tokoh masyarakat Melayu, mewakili Sultan Deli, pemangku adat Sultan Kualo dan seluruh keluarga besar MABMI Medan.
Dikatakan Eldin, diharapkan mulai hari ini, kepada yang hadir dan semua masyarakat Melayu agar menjaga kebersamaan dan jangan terputus, selain masyarakat Melayu diminta terus mendukung agar jalannya pemerintahan Kota Medan dapat berjalan dengan baik. Menurutnya, etnis Melayu adalah masyarakat pejuang yang militant. Hal ini tergambar dari ungkapan-ungkapan yang sangat melekat ditengah-tengah kehidupan etnis Melayu, oleh karena itu lewat wadah MABMI hendaknya dapat digerakkan pembinaan yang lebih matang, untuk lebih membangkitkan semangat Melayu yang tidak kenal menyerah dalam berjuang dan membangun kehidupan yang lebih baik.
“Pada malam yang berbahagia ini sudah banyak kita mendegarkan wejangan, baik itu dunia, Indonesia, dan sampai membahas kemelayuan, semua sudah lengkap. Dan atas nama pemerintah Kota Medan juga mengucapakan selamat atas para calon haji yang akan berangkat ke tanah suci Mekah dan selamat kepada anggota DPRD terpilih, “ ujar Eldin.
Wagubsu HT Ery Nuradi mengatakan, dari informasi yang didapatkan MABMI Kota Medan sangat luar biasa membina kaum perempuan MABMI, menggelar kegiatan-kegiatan yang membanggakan bagi masyarakat Melayu, semoga ini terus dikembangkan, ditingkatkan, dan terus dilestarikan. Diharapkan, warga Melayu di manapun berada untuk terus saling bahu mebahu, jaga kekompakan.
“Berdasarkan statistik warga Melayu jumlahnya tidak banyak tidak sampai 8 persen, walaupun begitu mari kita bersyukur walau tidak banyak jumlah, dilihat sejak reformasi, Alhamdulillah orang Melayu banyak dipercaya untuk menjadi pemimpin masyarakat, “ ujar Tengku Ery Nuradi.
Sebelumnya Ketua MABMI Kota Medan AKBP Syafwan Hayat mengungkapkan rasa bangga dan bahagia karena pada malam silaturahmi ini lengkap dihadir para tokoh Melayu, Mabmi Kota Medan terus melakukan pembinaan seperti yang diharapkan bapak Walikota Medan, Mabmi memberdayakan kaum perempuan MABMI untuk melakukan kreasi dan inovasi, untuk membuat pernak-pernik, seperti mebuat ulos, tempat tisu, tepak dan lainnya dan karya ini menjadi sumber pendapatan.
Sumber: http://www.waspada.co.id