Jakarta - Penampilan grup Angklung KBRI Nairobi yang memainkan lagu Kenya "Jambo Bwana” disambut meriah oleh pengunjung festival ASEAN di kawasan elit Karen, Nairobi, akhir pekan lalu.
"Luar biasa, Angklung mendapatkan sambutan paling meriah dari pengunjung yang hadir”, kata Joshua Mugo, warga Kenya dalam surat elektronik dari KBRI Nairobi yang dikirimkan ke redaksi, Selasa (27/9).
Penampilan Angklung dibawakan oleh 28 orang yang terdiri dari ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan KBRI, masyarakat Indonesia, mahasiswa Kenya dan alumni perguruan tinggi Indonesia asal Kenya.
"Senang dan bahagia bisa ikut memainkan Angklung," kata Sharon Ogolla, alumni program magister ITS Surabaya.
Aneka pakaian tradisional khas Indonesia dan Kenya yang dikenakan seluruh pemain membuat penampilan Angklung semakin indah. Nada-nada dinamis lagu-lagu berbahasa Swahili "Jambo Bwana” dan "Malaika” ditampilkan dengan apik.
Para pengunjung dengan gembira ikut mendendangkan lagu Jambo Bwana. Salah satu liriknya, Hakuna Matata, juga ungkapan terkenal dalam sebuah film kartun yang berarti jangan khawatir juga dinyanyikan bersama-sama. Tidak ketinggalan dimainkan pula lagu "My bonnie lies over the ocean”.
Festival ini merupakan bagian dari kegiatan ASEAN Nairobi Committee (ANC), sebuah komite yang beranggotakan seluruh kedutaan besar negara ASEAN di Nairobi, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina. Angklung ditempatkan sebagai pembuka acara festival ASEAN. Disamping Angklung, setiap negara peserta menampilkan kesenian dan budaya tradisional masing-masing.
Selepas penampilan, sebagian pengunjung secara khusus datang ke stand pameran Indonesia untuk menyampaikan ketertarikannya belajar bermain Angklung.
Pameran juga dimanfaatkan untuk promosi berbagai aneka kerajinan, potensi perdagangan, destinasi wisata, kuliner dan seni budaya khas keempat negara ASEAN tersebut.
"Tahun depan, Indonesia akan menjabat sebagai Ketua Komite ASEAN di Nairobi untuk periode satu tahun, menggantikan Thailand," kata Soehardjono Sastromihardjo, Duta Besar RI Nairobi.
"Ke depan, Angklung akan terus dimanfaatkan sebagai sarana mempromosikan Indonesia kepada publik Kenya," sambung Dubes Soehardjono yang ikut mengiringi penampilan Angklung dengan gitar.
Stand Indonesia menampilkan aneka ragam makan ringan, destinasi wisata dan kerajinan tangan. Aneka kue-kue ringan seperti lapis, lemper, sarang semut dan dadar gulung habis dibeli para pengunjung. Tidak ketinggalan dipromosikan pula Trade Expo Indonesia yang akan diselenggarakan di Jakarta bulan Oktober tahun ini.
Festival ini merupakan bagian dari upaya untuk lebih mendekatkan profil ASEAN dan negara-negara anggota ASEAN kepada publik Kenya. Kegiatan bersama ini dihadiri pula oleh Direktur Jenderal Asia dan Australia Kemlu Kenya.
Sumber: http://dunia.rmol.co