Den Haag, Belanda - Peragaan busana batik Papua berhasil memukau warga Belanda. Berbagai desain busana bermotif batik Papua dipamerkan dalam “Fashion Diplomacy”, di Grote Kerk, Den Haag Rabu, 7 September 2016.
Acara yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag bersama Dharma Wanita Persatuan itu bertujuan mempromosikan seni budaya Indonesia, khususnya batik Papua.
“Fashion adalah tentang ekspresi diri. Selain itu, fashion juga ditujukan untuk pemahaman budaya. Lewat event ini, kita bisa mengerti budaya lain,” kata Duta Besar RI untuk Belanda, I Gusti A. Wesaka Puja dalam sambutannya.
Puja menuturkan bahwa bahwa Papua merupakan satu dari 17.000 pulau di Indonesia. “Jika Anda bisa mengeksplorasi kecantikannya, maka Papua akan membawa keajaiban bagi Anda semua,” kata dia.
Puja mengakhiri sambutannya dengan mengutip kata-kata perancang ternama, Gianni Versace “Don’t make fashion own you, but you decide what you are, what you want to express by the way you dress and the way you live."
Berlangsung sejak pukul 18.00 hingga 20.00 batik yang ditampilkan adalah koleksi dari Batik Mamayoo Private Collection dari Papua. Sebuah rumah mode di Jayapura milik Yolanda Tinal, yang juga perancang motif-motif batik Papua ini.
Menurut Yolanda, motif batik Mamayoo merupakan wujud kecintaannya terhadap Tanah Papua. Segala keunikan Papua dia abadikan lewat gambar desain yang dibuatnya. Misalnya burung cenderawasih, anggrek, ikan dan ukiran kayu.
Selain keindahan alam, Yolanda juga mengabadikan kehidupan masyarakat serta hasil bumi Papua. Lewat karyanya dia ingin mengangkat keunikan budaya kawasan Timur Indonesia tersebut.
Busana-busana itu diperagakan oleh para peragawan dan peragawati dari Belanda. Mereka berlenggak lenggok memeragakan busana rancangan Ian Adrian, dengan perhiasan koleksi BaroqCo Jewelry, yang kerap merancang mahkota untuk kontes-kontes kecantikan, seperti Miss Universe dan Miss World.
Ian Adrian menampilkan 35 koleksi terbaru yang untuk pertama kali ditampilkan di depan publik Belanda. Dia merasa bangga karena bisa menampilkan keindahan Papua melalui rancangannya yang berhasil menarik perhatian kalangan internasional.
Fashion Diplomacy ini dihadiri lebih dari 200 orang. Terdiri atas tamu-tamu undangan dari industri fashion, perancang busana Belanda, diplomat asing, mitra kerja KBRI Den Haag lainnya dan para wartawan.
Grote Kerk adalah gereja Protestan yang dibangun antara abad ke-15 dan ke-16, serta merupakan tempat dibaptisnya anggota keluarga Kerajaan Belanda. Malam itu, gereja disulap menjadi oase Indonesia dengan penampilan live music, tari-tarian, serta busana-busana cantik dan elegan khas Papua.
Pergelaran Fashion Diplomacy diawali dengan suguhan cocktail dengan aneka makanan khas Indonesia untuk para tamu, disusul dengan penampilan tari Mambri dan Yospan dari Papua.
Tampil untuk memeriahkan acara Lucky Octavian dan Shamilla Cahya yang khusus didatangkan dari Indonesia.
Menurut Azis Nurwahyudi, Minister Counsellor Penerangan Sosial dan Budaya
KBRI Den Haag, sejumlah hadirin mengaku mendapat pencerahan dari acara pagelaran busana tersebut. Sejumlah tokoh busana Belanda mengungkapkan kekaguman mereka.
“Saya sangat menyukai pergelaran ini, sangat memberi pencerahan," kata perancang busana terkenal Belanda, Allan Vos. “Beberapa busana yang ditampilkan sangat mengejutkan,” kata dia..
Komentar serupa juga disampaikan pengamat mode dari Belanda, Marianne van Stekelenburg. “Desainnya sangat bagus. Busana-busana yang ditampilkan sangat kaya warna dan seksi, “ katanya.
Sementara itu Lyana Odinokaja, Account Manajer Dillewijn Zwapak untuk Eropa Tengah dan Timur begitu bersemangat mengungkapkan kekagumannya.
“Fashion show ini sangat bagus. Atmosfer yang terbangun sangat hangat, sangat patriotik, dan tampak sekali ada nuansa penuh cinta di antara orang Indonesia,” ujar Lyana. “Kreasi desainer yang diperagakan sangat tidak biasa. Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Saya benar-benar menyukainya. Compliment!”
Menurut Lyana, fashion show ini harus dibuat lebih besar lagi. “Orang harus tahu tentang kreasi indah yang ditampilkan malam ini,” kata dia.
Sumber: https://dunia.tempo.co