Makasar - Bupati Tana Toraja Johanes Amping Situru yang sehari dijebloskan ke rumah tahanan kelas 1 Makassar hingga kamis masih mengalami shock berat. Saat ini tersangka bersama mantan wakil bupati Cl Palimbong masih menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Makassar. Meski dalam keadaan sakit, pihak Kejati Sulsel menolak mengabulkan penangguhan tahanan bagi koruptor APBD Tanah Toraja sebesar Rp. 3,9 miliar.
Johanes Amping Situru dirawat di ruang VIP 2 Cendrewasih RS Bhayangkara. Selama dua hari dirawat, kondisi Amping belum menunjukkan tanda-tanda membaik. Pihak keluarga sempat khawatir Amping sampai saat ini belum sadarkan diri. Selain Amping, tersangka lain yang lebih dulu ditahan dalam kasus ini, C.L Palimbong. Belum ada keterangan resmi dari pihak rumah sakit mengenai penyakit kedua tersangka kasus korupsi itu. Kedua kamar tersangka di VIP 2 dan VIP 5 dijaga ketat petugas dari rutan maupun polisi. Beberapa pejabat dan kerabat yang ingin menjenguk pun tidak diizinkan.
Amping mengalami tekanan dan shock berat. Hal ini dikatakan oleh dr.Edi Tarukallow dokter spesialis penyakit dalam yang sempat merawat Amping saat dirumah sakit Kalipadada Tana Toraja pekan lalu. Berdasarkan diagnosanya, Amping mengalami hipertensi yang terjadi secara tiba-tiba.
Kondisi kritis Amping Situru tak urung membuat tim pengacara meminta penangguhan penahanan. Menurut pengacara Jamalludin Rustam pihaknya akan mengajukan permohonan penangguhan. Jika akan ada penahanan paksa lagi, maka pihaknya akan melakukan gugatan balik terkait kasus penahanan. Pasalnya penangkapan ini tidak sah secara hukum dan tidak mendapat kan izin dari Presiden.
Berdasarkan temuan kejati Sulsel, ketiganya diduga korupsi atau menilap uang negara atas empat pos APBD 2002-2004 yakni dana penghubung daerah dan pusat, bantuan parpol, bantuan dana kemasyarakatan, dan dana tak terduga senilai Rp. 3.9 miliar.
Sementara itu hingga kamis, aktivitas pemerintahan di kabupaten Tana Toraja pasca-penahanan Amping Situru, lumpuh. Suasana di kabupaten Tana Toraja sepi, tidak ada pelayanan masyarakat di sana. Para pegawai rupanya memanfaatkan ditahannya bupati dan wakil bupati mereka untuk tidak bekerja. Sementara ini belum ada pjs jabatan dari ke Sekda Tana Toraja Drs. YS Dalipang. (Rusli Rauf)
Sumber :kabarindonesia.com 17 Mei 2007