Tanjungpinang, Kepri - Provinsi Kepri kental dengan kebudayaannya Melayu-nya. Untuk mewarnai Festival Bahari Kepri (FBK) yang merupakan rangkaian Sail Karimata 2016 akan menyajikan berbagai permainan tradisional. Kegiatan tersebut akan dipusatkan di kawasan Tepi Laut Tanjungpinang dan Pulau Penyengat.
“Kami sudah merancang dengan matang berbagai permainan tradiosional Kepri yang akan disajikan untuk memberikan nuansa warna pada FBK nanti,” ujar Koordinator Tradisional dan Modern Games, Doli Boniara, Selasa (13/9) di Tanjungpinang.
Pria yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kepri tersebut mengatakan, tujuan digelarnya permainan-permaian tradisional tersebut adalah untuk memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan berupa permainan tradisional kepada wisatawan yang ada. Terlebih Panitia FBK juga sudah mengundang yachter-yachter. Sehingga bisa berbaur dan ikut serta dalam permainan tradisional tersebut.
“Kita ingin menunjukan kalau Kepri merupakan daerah yang sangat bersahabat dengan siapa saja. Meskipun mereka ada wisatawan mancanegara,” papar Doli.
Menurut pria yang pernah memegang jabatan Kepala Biro Pemerintahan Pemprov Kepri itu, ada beberapa permainan tradisional yang akan ditampilkan nanti. Yakni lomba jong, lomba sampan layar, lomba sampan dayung, festival layang-layang. Kemudian ada juga, lomba panjat pinang, lomba pukul bantal, lomba tangkap itik, lomba gasing, bakiak dan engkrang.
“Selain itu tentuanya ada juga permainan modern seperti lomba renang dari Tanjungpinang ke Penyengat. Ini adalah salah satu cara untuk kita memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan Kepri berupaya permainan tradisional,” papar Doli.
Masih kata Doli, kayanya kebudayaan yang dimiliki Provinsi Kepri menjadi karaktristik tersendiri. Menjaga tradisi, menjunjung budaya merupakan hal yang harus ditanamkan dalam hati. Atas dasar itu, ia punya keyakinan besar mimpi Provinsi Kepri untuk menjadi Gerang Pariwisata Bahari Indonesia akan terwujud dalam waktu yang tidak lama.
“Kepri memiliki kawasan-kawasan strategis untuk wisata bahari. Setiap Kabupaten/Kota punya berbagai permainan tradisional. Permainan ini harus terus kita lestarikan. Baik generasi saat ini, maupun generasi penerus. Jangan sampai permainan tradisional ini tergerus karena perkembangan zaman,” paparnya lagi.
Ditambahkannya, permainan tradisional ini nanti, bisa menjadi daya tarik wisata. Sehingga harus dikemas secara anual, serta didukung dengan promosi yang baik oleh pemerintah Kota Tanjungpinang. Karena permainan tersebut hanya digelar di Tanjungpinang sebagai Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang.
Sumber: http://batampos.co.id