Mataram, NTB - Penghargaan Lombok sebagai tujuan wisata halal terbaik mulai terasa dampaknya. Meski masih sedikit jumlahnya, wisatawan Timur Tengah, Brunei, dan Malaysia mulai berdatangan.
Demikian kata Ketua Umum Asita, Asnawi Bahar dan Deputi Pengembangan dan Destinasi Pariwisata Kementerian Perindustrian Dadang Rizki Ratman seusai acara pembukaan International Halal Travel Fair dan Rapat Kerja Nasional Asita 2016, di Mataram, NTB. Acara dibuka Wakil Gubernur NTB M Amin, Rabu (21/9/2016).
Pulau Lombok dikukuhkan sebagai The World Best Halal Tourism Destination dan The World Best Halal Honeymoon Destination dalam ajang The World Halal Travel Summit/Exhibition di Uni Emirat Arab.
Menurut Asnawi, secara umum kunjungan pariwisata nasional sudah naik, khususnya Lombok. ”Dulu wisatawan Malaysia banyak ke Padang, Medan, dan Bandung. Sekarang mulai banyak yang memilih Lombok untuk menikmati wisata halal,” ujarnya
Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan itu sangat terasa sejak setahun terakhir karena gencarnya promosi yang dilakukan pelaku pariwisata. Namun, promosi saja tidak cukup, harus ada upaya lebih. Para pengambil kebijakan juga harus menyiapkan sarana infrastruktur, sumber daya manusia, dan sarana pendukung lainnya.
”Pokoknya pemerintah daerah harus siap dengan segala ’bunyi’ wisata halal itu,” katanya.
Hal senada dikatakan Dadang. Keberhasilan Indonesia dilihat dari peringkat Global Moslem Travel Index (GMTI). Hasil penilaian GMTI, Indonesia berada di peringkat ke-6 pada 2014 dan peringkat ke-4 pada 2015. ”Pak Menteri minta jadi peringkat pertama pada 2019,” ujarnya.
Karena itu, Kementerian Pariwisata membentuk Tim Percepatan Pengembangan Wisata Halal. Tim ini memberikan masukan kepada Pemda Aceh, Sumatera Barat, dan Lombok sebagai tujuan wisata halal.
Cherry Abdul Hakim, General Manager Hotel Jayakarta Lombok, mengungkapkan, kemenangan itu sangat berdampak. Hal ini dilihat dari negara asal wisatawan yang menginap di hotel. Pada 2014, jumlah wisatawan dari Timteng 405 orang dan Malaysia 502 orang. Pada 2015, kunjungan wisatawan Timteng naik menjadi 935 orang dan Malaysia 1.719 orang.
Menurut HM Fauzal, Kepala Dinas Pariwisata NTB, pada 2016 ditargetkan 2 juta kunjungan wisatawan. Kunjungan wisatawan ke NTB periode Januari-Agustus mencapai 1,8 juta.
Pada 2015, jumlah wisatawan ke NTB mencapai 2,21 juta wisatawan. NTB diharapkan menyumbang 10 persen (3 persen) dari 20 juta target kunjungan nasional tahun 2019.
Karena itu, berbagai fasilitas dan akomodasi di NTB diupayakan mendapat sertifikasi halal. Majelis Ulama Indonesia NTB mengeluarkan 145 sertifikat halal bagi hotel yang memiliki restoran dan rumah makan. Jumlah itu masih sedikit dibandingkan dengan jumlah hotel (904) dan restoran 1.379.
Sumber: http://travel.kompas.com