Festival Legu Gam Budayakan Pesta Rakyat untuk Ternate

Ternate, Malut - Pesta rakyat daerah sangat menarik untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata. Salah satunya adalah "Festival Legu Gam (FLG) 2014" Ternate, di Maluku Utara. Pariwisata di kawasan timur Indonesia ini dikenal dengan nilai-nilai kearifan lokal, keindahan alam dan eksotisme peninggalan sejarah masa lalu. Biasanya event tahunan yang sudah menjadi tradisi ini digelar oleh pihak Kesultanan Ternate yang sekaligus bertepatan dengan hari jadi ke-79 Sultan Ternate, Sultan Mudaffar Sjah.

Permaisuri Sultan Ternate, Boki Ratu Nita Budhi Susanti mengatakan Legu Gam adalah festival tertua sekaligus terbesar di Maluku Utara yang rutin dirayakan masyarakat Ternate, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Saat festival dimulai, masyarakat dari seluruh pulau akan berkumpul di Kedaton atau Istana Sultan Ternate.

Tahun ini Festival Legu Gam (pesta rakyat) akan mengangkat tema “Ekspedisi Kie Raha, Satukan Nusantara”, yang berlangsung selama 2 minggu, mulai 13 April hingga puncaknya pada 26 April 2014. Biasanya event ini dimulai awal April dan berlangsung tiga minggu, namun diundur serta dipersingkat karena adanya pemilu legislatif.

"Legu Gam merupakan tradisi masyarakat Maluku Utara yang menggambarkan hubungan baik antara keluarga kerajaan dengan rakyat biasa. Simbol dari festival ini adalah tari legu, yaitu tarian kerajaan yang secara tradisional dipentaskan hanya di acara-acara resmi di hadapan sultan,” ujarnya kepada SP di Jakarta, Kamis (27/3).

Ketua Umum Legu Gam 2014 ini menegaskan setiap tahun maskot dan tema serta kegiatan selalu berubah. Untuk maskot Festival Legu Gam 2014 ini adalah salawaku (perisai) yang merupakan alat perang tradisional berukuran besar, yang nantinya berbentuk gapura sebagai pintu masuk. Acara akan diawali pergelaran kesenian yang terbilang unik di Maluku, yakni tarian bambu gila diikuti dengan pawai obor "Gam Ma Cahaya" yang mengelilingi Kesultanan Ternate.

Event ini diharapkan bisa merangsang kepala daerah untuk membuat acara daerah dengan kemasan yang berbeda. Namun, di balik itu terdapat kesulitan masalah infrastruktur, sehingga pihak Kesultanan Ternate mengundang investor, pejabat, dan kesultanan dari dalam dan luar negeri untuk bersama-sama bersinergi membangun Kota Ternate. Sebagai pembuka dari rangkaian acara juga digelar pertunjukkan drama musikal Sang Raja pada 13 April.

“Uniknya, akan ada kirab budaya Nusantara. Ini dikarenakan di Ternate selain penduduk asli, terdapat juga masyarakat pendatang dari berbagai provinsi dan menjadi penghormatan atas keanekaragaman budaya di Kota Ternate. Pengisi acara juga berasal dari daerah Bugis, Manado, Jawa, dan Makassar, serta dilengkapi panggung budaya,” ungkap Boki yang menjadi pencetus Festival Legu Gam.

Lestarikan Budaya

Permaisuri Ternate pun menegaskan event Legu Gam menjadi peluang besar dalam usaha promosi daerah sebagai alat penyatu bangsa lewat event budaya. Dikatakan, Ternate menjadi sebuah miniatur Indonesia karena di dalamnya terdapat 27 suku bangsa dan cukup dikenal di seluruh dunia.

"Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu salut dengan Legu Gam tahun lalu yang dihadiri 19 negara. Apalagi event-nya cukup panjang hingga 2 minggu dan dikelola oleh Kesultanan. Kami memang ingin meregenerasikan budaya dan adat-istiadat, khususnya Maluku Utara, agar generasi muda bangga dengan budayanya sendiri. Ini adalah bentuk edukasi cinta budaya bangsa," ungkap Boki.

Sebagai wujud melestarikan budaya setempat serta sebagai apresiasi terhadap keberadaan Kesultanan Ternate yang sudah berusia lebih dari 800 tahun, digelar panggung budaya kesenian daerah bagi pelajar tingkat SD, SMP dan umum. Selain itu diselenggarakan pula lomba cipta lagu dan pameran busana daerah.

Untuk menyemarakkan FLG ke-14 akan digelar pemilihan "Jojaru Ngongare", yaitu Putera-Puteri Maluku Utara yang dihadiri Puteri Indonesia 2014 dan bekerja sama dengan Mustika Ratu dan Yayasan Puteri Indonesia.

”Tahun ini terbilang khusus karena kami menampilkan lomba "Ternate Fashion Street" dan tata rias sebagai kreativitas generasi muda dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Sementara acara utama dari rangkaian acara yang cukup padat ini adalah Jelajah Samudera Kie Raha yang berkeliling menggunakan kapal laut mengunjungi empat kerajaan yang ada di Maluku Utara, yaitu Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo dalam bentuk trip wisata,” jelas Ratu Ternate.

Menurut anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat itu, ekspedisi ke seluruh kesultanan di Maluku Utara dimaksudkan untuk memberi wawasan, sekaligus lebih memperkenalkan kepada para wisatawan, baik Nusantara maupun mancanegara, yang menghadiri Festival Legu Gam mengenai keberadaan keempat kesultanan di daerah itu. Hal ini menggambarkan perjuangan para raja dan sultan sebagai bagian sejarah kepahlawanan nasional.

Wanita kelahiran Semarang 7 Juli 1968 itu menjelaskan jelajah tersebut sekaligus memromosikan pariwisata Ternate ke berbagai belahan dunia. Festival Legu Gam juga dihadiri para duta besar dari negara tetangga. Pada saat acara akan diiringi juga tarian dari negara sahabat, yakni Kesultanan Filipina. Selain itu, Kesultanan Ternate juga mendapat kunjungan dari Kedutaan Portugal, sekaligus menjalin hubungan kerja sama dengan Filipina dan Portugal dalam berbagai bidang. Sebagai penutup rangkaian acara digelar konser artis Ibukota.

-

Arsip Blog

Recent Posts