Cerita Rakyat Dayak ”Hudoq” Tampil di PKB

Persekutuan Dayak Bahau “Beraan Pare” Balikpapan akan tampil, Sabtu (26/6) mendatang di Pesta Kesenian Bali (PKB). Atraksi dari luar Bali ini akan menjadi atraksi seni langka khas pedalaman di ajang PKB XXXII. Atraksi ini dikemas dalam bentuk sendratari akan tampil di Kalangan Ratnakanda sekitar pukul 10.00 pagi.

Ketua Dewan Kesenian Balikpapan Darwis M Noer, S.H., Rabu (23/6) kemarin mengatakan, perhelatan di ajang PKB tahun ini bagi suku Dayak sangat strategis untuk berpromosi.

Uniknya tarian dalam bentuk sendratari, didukung oleh orang-orang Dayak asli pedalaman. “Persembahan sendratari ini baru pertama kali dibuat dengan durasi satu jam yang dibawakan sekitar 40 orang,” kata Darwis.

Dikatakan, sendratari yang berjudul “ Hudoq” yakni cerita rakyat Suku Dayak yang ada di pedalamanan Kalimantan Timur. Yaitu sebuah kesempatan langka bagi pengunjung PKB, karena tarian ini dibawakan asli oleh orang-orang pedalaman.

Menurut Darwis yang didampingi Wakil Ketua I Irwan Faisal menyebutkan, kesenian Dayak asli ini dibawa jauh-jauh ke Bali . Hal itu dimaksudkan untuk memperkenalkan khasanah budaya Indonesia .

Kata Darwis, memperkenalkan tarian Dayak ini guna menghindari dari pencaplokan seni oleh pihak asing. Pasalnya, Dayak merupakan asli Indonesia yang memiliki darah Melayu.

Apalagi dekat dengan perbatasan negara serumpun, yang kemungkinan melakukan upaya-upaya pengklaiman budaya asli Nusantara oleh pihak lain. Pihaknya berupaya menampilkan lebih banyak lagi kesenian suku dayak, yang di Kalimantan memiliki 400 suku yang berbeda. Di mana kekuasaan tertinggi bagi masyarakat Dayak berada di bawah kepala suku.

Cerita yang dibawakan dalam garapan sendratari yang spektakuler, mengisahkan tentang keramah-tamahan warga suku Dayak. Tarian Hudoq adalah bentuk tari yang dilakukan beregu ataupun berkelompok oleh rakyat, punggawa beramai-ramai. Dengan memakai topeng dan berpakain dari daun pisang. Dan penampilanya yang rapi, indah menyerupai roh dari apolagan/khayangan turun ke bumi.

Biasanya tarian Hudoq ini ditampilkan pada saat –saat tertentu yaitu di tempat kediaman raja yang disebut Amin Ayyaaq atau sekarang disebut dengan balai desa. Tari Hudoq bisa ditarikan oleh laki-laki atau wanita sesuai dengan bakat hobi dan kemampuan.

Tari Hudoq ini ditampilkan bila masa tanam padi berlangsung, sambil mengamati keadaaan, bulan, langit dan hama yang ada di bumi seperti burung pipit, ular dan lain–lain. *wid

-

Arsip Blog

Recent Posts