Pentas Budaya Indonesia Berjaya Pada Malam Museum Hungaria

Jakarta - Pada tanggal 19 Juni 2010, Hungaria merayakan hari museum dengan “Malam Museum Hungaria”. Pada saat itu, semua museum di Hungaria dibuka untuk umum mulai dari pukul 18.00 hingga pukul 03.00 dinihari.

Untuk mendukung program tersebut KBRI Budapest telah diundang untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk pagelaran pentas budaya, pengenalan kue-kue dan kerajinan tangan Indonesia di Museum Etnografi Budapest. Acara yang digelar pada hari Sabtu tersebut dikunjungi tidak kurang dari 17.000 orang.

“Pada kesempatan tersebut, KBRI Budapest antara lain telah menampilkan 10 tarian, 3 musik tradisional dan peragaan busana batik khas Indonesia,” tutur Annie Puspa Rosita, Sekretaris II dan Pelaksana Fungsi Penssbd KBRI Budapest dalam siaran pers yang dikirim kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (23/6).

Tarian, musik tradisional dan peragaan busana Batik Indonesia, lanjut Annie Puspa, mendapat sambutan yang sangat meriah dari para penonton. Tim kesenian Indonesia dari Sanggar Tari KBRI telah menampilkan kebolehannya selama satu setengah jam dalam menggelar budaya Indonesia termasuk didalamnya menggelar peragaan busana Batik.

Menurut Annie Puspa, kegiatan KBRI ini juga mendapat dukungan dari Dharma Wanita KBRI Budapest, Indonesian Trade dan Promotion Center (ITPC), para pengusaha Hungaria dan para kelompok pecinta budaya Indonesia yang didirikan oleh orang-orang Hungaria.

Acara kesenian tersebut dilanjutkan dengan pagelaran tari, musik dan wayang oleh kelompok-kelompok Seni Indonesia-Hungaria yang dibentuk oleh para alumni dharmasiswa Indonesia dengan rekan-rekan artis mereka.

Triginta percussion menampilkan cerita klasik Indonesia harimau jadi-jadian seluruhnya dalam alunan musik oleh Nyusztay Ivan, Magyar Kornel dan Szabo Matyas. Triginta percussion adalah sebuah kelompok musik menggunakan alat musik tradisional Indonesia, alat musik negara lain dan alat musik yang mereka ciptakan sendiri.

Pertunjukan wayang Kulit dipimpin oleh Dus Pollet sebagai “dalang” dengan iringan musik dan dicampur dengan “wayang orang” yang dibawakan oleh Gergye Krisztian dalam adegan di depan layar dan dibelakang layar-layar raksasa yang digantung di lobby Museum sebagai ruang pertunjukan.

Kelompok Arum Melati yang beranggotakan Antal Orsolya, Irda Risdiarti, Urban Szibilla, dan Iris Kanaan membawakan tari-tari Bali dan Jawa. Sedang kelompok Konser Java menampilkan program perkusi fonogram dan lagu Indonesia.

Dua tokoh utama dalam kelompok ini adalah Dus Pollet dan Sintho Dery. Sama seperti Triginta. Konser Java memadukan musik tradisional dengan perlengkapan musik modern dan alat-alat yang mereka ciptakan sendiri.

Seluruh program tersebut diatas berlangsung dari jam 18.00 tanggal 19 Juni 2010 hingga jam 01 pagi tanggal 20 Juni 2010, dan seluruhnya dibungkus sebagai promosi Visit Indonesia. [psc]

-

Arsip Blog

Recent Posts