Yogyakarta pasti ramai dan banyak dikunjungi pelajar selama masa liburan sekolah pada Juli 2010. Demikian dikatakan Ketua Forum Silaturahmi Insan Pariwisata Indonesia , Sarbini, belum lama ini.
“Oleh karena itu, kedatangan wisatawan pelajar tersebut harus diantisipasi para pelaku usaha wisata dan pemerintah daerah dengan menyiapkan serta menata objek wisata maupun sarana yang lain,” katanya.
Menurut Ketua Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Fosipa) Indonesia ini, program sekolah yang mengharuskan pelajar melakukan studi wisata pada masa liburan ke berbagai daerah, termasuk ke Yogyakarta, merupakan peluang yang harus disikapi secara cerdas oleh pelaku usaha wisata di daerah tersebut.
“Itu merupakan peluang yang harus dimanfaatkan, apalagi saat ini Yogyakarta sedang sepi dari kunjungan wisatawan mancanegara (wisman),” katanya.
Ia mengatakan untuk menyambut kedatangan wisatawan pelajar pada masa liburan sekolah, perlu kesiapan objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) termasuk objek wisata pendidikan yang jumlahnya cukup banyak.
Menurut dia, DIY terutama di Kota Yogyakarta memiliki banyak perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta yang sudah dikenal di Indonesia, sehingga diharapkan dapat menarik minat wisatawan pelajar untuk mengunjunginya.
Sarbini mengatakan pengembangan objek wisata berbasis pendidikan perlu menjadi perhatian, karena apabila objek wisata pendidikan dijadikan unggulan, maka wisatawan pelajar tentu akan memanfaatkan liburan sekolah mereka dengan mengunjungi Yogyakarta .
Ia menyebutkan sejumlah perguruan tinggi negeri di Yogyakarta yang sudah cukup dikenal adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Institut Seni Indonesia (ISI), serta bebeberapa perguruan tinggi swasta lainnya.
“Perguruan tinggi sebanyak itu dapat menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi wisatawan pelajar,” katanya.
Menurut dia, Yogyakarta juga memiliki puluhan museum yang juga menjadi objek wisata pendidikan.
Sementara itu, Humas Badan Musyawarah Museum (Barahmus) DIY Bambang Widodo mengatakan ada 28 museum di DIY yang potensial dikembangkan menjadi objek wisata bagi kalangan pelajar.
Namun, menurut dia, sayangnya museum di DIY sebagian besar belum banyak dikunjungi wisatawan khususnya pelajar, dan hanya sebagian kecil yang ramai pengunjung seperti Museum Jogja Kembali (Monjali), Museum Keraton Yogyakarta, Museum Dirgantara TNI AU.
“Museum tidak hanya menyimpan barang-barang koleksinya, tetapi juga menjadi tempat penelitian, pendidikan, riset, serta objek wisata,” katanya. *ant
Sumber: http://www.bisnisbali.com