Jakarta - Menteri Kebudayan dan Pariwisata Jero Wacik memberikan penghargaan pada 13 Maestro Seni Tradisi. "Seniman dan budayawan itu tidak mengharapkan penghargaan, tapi itu tugas pemerintah," katanya dalam keterangan pers di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Rabu (23/6)
Saat memutuskan untuk berkarya,kata Jero, seniman tak terpikir untuk dihargai prestasinya. Tapi sekarang Presiden meminta kementerian untuk memberi penghargaan berupa trophy dan sejumlah uang kepada seniman yang merawat seni tradisi. "Meskipun di daerah pelosok kami cari," kata Jero.
Peda'an, salah satu penerima penghargaan asal Kalimantan Timur menyatakan terimakasihnya atas penghargaan ini. "Kalau tidak ada penghargaan ini, saya tidak pernah menginjak Jakarta," kata penari dan penyair Tradisi Dayak ini yang tak fasih bahasa Indonesia ini.
Bakman, seniman Campak Dalung menyatakan tradisi ini dibangun turun temurun dari orang tuanya. "Kami suku Sekak yang sering melaut, menyanyikan lagu-lagu untuk mengisi perjalanan," jelas laki-laki berusia 67 tahun asal Propinsi Bangka-Belitung yang juga baru pertama ke Jakarta.
Pendekar Seni Pencak Silat dari Bandung, Raden Enny Rukmini Sekarningrat menyatakan pesan utama ayahnya yang mendirikan perguruan adalah jangan meminta uang pada muridnya. "Jangan pernah minta uang, tapi cari persaudaraan," jelas perempuan yang sudah 50 tahun memimpin perguruan ini.
Dengan 6 cabang di luar negeri dan sejumlah cabang di dalam negeri, Enny menyatakan tidak pernah meminta biaya sepeser pun.
Kementerian sejak 2007 telah memberikan penghargaan kepada total 45 orang Maestro Seni Tradisi. (Dianing Sari)
Sumber: http://www.tempointeraktif.com