Limunjan Dijadikan Kawasan Agrowisata

Tanjung Redeb, Kalimantan Timur – Pemkab Berau terus berupaya menggali potensi daerah sektor pertanian dan pariwisata. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengundang investor untuk ikut meramaikan lokasi agrowisata. Bahkan Bupati Berau Makmur HAPK mencanangkan Kampung Limunjan, Kecamatan Sambaliung, menjadi kawasan agrowisata.

“Saya melihat karakteristik Kampung Limunjan sangat memungkinkan untuk dibangun kawasan agrowisata. Selain tanahnya yang subur, juga tidak terlalu jauh dengan perkotaan,” ungkapnya.

Makmur mengimbau warga Kampung Limunjan untuk membudidayakan berbagai tanaman buah-buahan, seperti durian, rambutan, semangka, kelengkeng, duku dan sebagainya. Dengan begitu, bisa mendukung kawasan tersbeut menjadi daerah agrowisata. Wisatawan berekreasi sambil menikmati buah-buahan hasil tanaman para petani. Langkah tersebut sudah pasti akan meningkatkan pendapatan petani setempat.

Kawasan agrowisata dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang kemungkinan sudah jenuh dengan daerah wisata lainnya. Selain itu untuk memudahkan masyarakat Berau mengunjungi tempat wisata terdekat. Pemerintah daerah pun terus mengupayakan untuk mengundang investor ikut berpartisipasi menciptakan lokasi agrowisata.

“Salah seorang investor sudah menyanyakan kepada saya mengenai potensi buah rambutan. Nah, ini tentunya sebuah peluang untuk mengembangkan tanaman rambutan di Berau,” paparnya.

Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian.

“Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, kita bisa meningkatkan pendapatan petani. Wisatawan yang berkunjung akan menjadi konsumen produk pertanian yang dihasilkan, sehingga pemasaran hasil menjadi lebih efisien,” ujarnya.

Makmur mengungkapkan bahwa pada era otonoRata Penuhmi daerah, agrowisata dapat dikembangkan di masing-masing daerah tanpa perlu ada persaingan antardaerah, mengingat kondisi wilayah dan budaya masyarakat di Indonesia sangat beragam. “Masing-masing daerah bisa menyajikan atraksi agrowisata yang lain daripada yang lain,” cetusnya.

Pertanian dan perkebunan di Bumi Batiwakkal sudah terbukti dapat bertahan di tengah krisis ekonomi yang terjadi. Untuk itulah Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono membuat program revitalisasi bidang pertanian dalam arti luas, perikanan maupun kehutanan.

“Pencanangan revitalisasi yang dilakukan presiden itu sangat baik. Karena berdampak terhadap ketahanan pangan daerah kita maupun ketahanan pangan nasional,” ujarnya. (bm3)

-

Arsip Blog

Recent Posts