Pariwisata Sumbar Terpukul karena Gempa

Padang, Sumut - Gempa di Sumatera Barat juga telah meluluh-lantakan sarana dan prasarana pariwisata, terutama di wilayah Kota Padang. Sekitar 11 unit hotel di Padang dan sekitarnya mengalami kerusakan dan sebagian besar tidak beroperasi saat ini.

Padahal sejauh ini, Kota Padang dan Sumatera Barat pada umumnya, menjadi salah satu tujuan wisata populer dengan jumlah kunjungan mancanegara tahun 2008 tercatat 131 ribu orang.

"Di kota Padang, hampir 75 persen hotel mulai dari bintang satu sampai bintang lima mengalami kerusakan. Ini tidak berarti hotel-hotel tersebut tutup. Dan juga saya berharap dunia pariwisata Sumatera Barat untuk tidak larut dalam kedukaan, karena kita masih memiliki banyak hotel di kabupaten lain," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat James Helliward, Rabu (7/10).

"Saya berharap dunia pariwisata Sumatera Barat tidak larut dalam kedukaan, karena kita masih memiliki banyak objek wisata di kabupaten lain," tambahnya.

Berbicara mengenai kerusakan objek wisata, Helliward mengatakan bahwa yang mengalami gangguan sekarang adalah akses ke tempat-tempat wisata tersebut. "Kebanyakan objek wisata di Sumatera Barat adalah objek alam, jadi relatif tidak terganggu. kata Helliward.

Menurut Helliward untuk mengembalikan sarana pariwisata seperti semula sebelum terjadinya gempa dibutuhkan waktu sedikitnya dua tahun di Sumatera Barat, namun dia berharap bahwa citra Sumatera Barat sebagai destinasi akan lebih cepat pulih.

"Kita akan mengalihkan para wisatawan baik manca negara maupun domestik ke tempat seperti misalnya Bukit Tinggi. Sudah ada beberapa event yang direncanakan di sana tetapi mungkin akan digeser karena adanya gempa. Di tahun 2010, kita akan mengadakan event besar seperti Tour of Singkarak." tambah Helliward.

Karena banyak hotel rusak, kota Padang saat ini kekurangan fasilitas penginapan bagi relawan, seperti dikatakan oleh Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia wilayah Sumatra Barat, Maulana Yusran.

"Ada beberapa hotel kecil di sini yang masih berfungsi tetapi karena listrik PLN belum pulih, hotel itu tidak memiliki generator sendiri sehingga juga tidak bisa menampung tamu." kata Maulana Yusran.

"Sekarang seminggu setelah gempa, listrik, BBM, dan yang lain sudah pulih kembali, tetapi yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia karena banyak karyawan yang juga terkena musibah." tambah Yusran.

Dikatakannya, bantuan yang sekarang diberikan adalah mendatangkan sumber daya dari tempat lain guna membantu hotel-hotel tersebut berfungsi, paling tidak untuk menjamu para relawan dari luar daerah yang datang membantu pencarian korban gempa. (BBC/OL-7)

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/ (07 Oktober 2009)
-

Arsip Blog

Recent Posts