Peminat Lava Tour Belum Dongkrak Wisata Kaliadem

Sleman, Yogyakarta - Wisata minat khusus Lava Tour di Dusun Kaliadem, Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, belum mampu mengembalikan geliat wisata ke wilayah yang sempat diterjang erupsi Gunung Merapi tiga tahun lalu itu. Jumlah wisatawan di Kaliadem saat ini masih sekitar separuh dibandingkan dengan sebelum erupsi.

Setelah erupsi, kunjungan ke Kaliadem terutama ditujukan untuk wisata pendidikan. Dengan jarak sekitar lima kilometer dari puncak Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Yogyakarta masih memetakan Kaliadem ke dalam kawasan rawan bencana.

Menjelang musim hujan, pengelola obyek wisata Lava Tour telah membangun terasering di enam titik sebagai pencegah longsor. Pembangunan terasering dilakukan secara gotong royong oleh karang taruna. ”Terasering ini untuk mengamankan kawasan wisata dari kerusakan akibat longsor di musim hujan,” ujar pengelola Lava Tour Bejo Mulyo, Jumat (13/11).

Selain pembangunan terasering, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum juga sedang membangun pengendali sedimen di Kali Gendol sejak akhir September 2009. Pembangunan yang menyedot dana Rp 500 juta itu diperkirakan selesai tiga pekan lagi.

Pelaksana proyek pembangunan pengendali sedimen, Rejo, mengatakan, pihaknya melibatkan sekitar 60 pekerja dalam proyek talud sepanjang 300 meter tersebut. Berdasarkan pengamatan di lapangan, longsoran kecil hampir terjadi setiap jam di dinding Kali Gendol.

Maklum

Juru Kunci Merapi, Mbah Maridjan, memaklumi jika pariwisata di Kaliadem sepi pascaerupsi. ”Gunung Merapi saat ini masih aman untuk dikunjungi. Kondisi Merapi ibaratnya masih bernapas, belum batuk-batuk.”

Meskipun potensi longsor cukup tinggi pada musim hujan, wisata Lava Tour di Kaliadem akan tetap dibuka untuk umum. Rata-rata jumlah kunjungan wisatawan di Kaliadem 8.000-9.000 orang per bulan. Untuk mendongkrak wisatawan, pengelola Lava Tour akan menggelar kegiatan macapatan di Gedung Bundar, pertengahan Desember.

Lokasi Kaliadem tetap diminati sebagian wisatawan karena menyajikan keunikan alam berupa tumpukan material sisa erupsi. Wisatawan juga bisa menengok bungker tempat ditemukannya jenazah dua relawan yang tewas diterjang lahar. Di Kaliadem, pengunjung juga bisa menyaksikan reruntuhan bangunan yang rusak dan tertimbun material erupsi. (WKM)

-

Arsip Blog

Recent Posts