Tarian Dan Musik Tradisional Dayak

Berikut adalah tari-tarian yang disajikan dalam Dayak Festival 2008, yang diselenggarakan di Gunung Utara Club House, Balikpapan dalam rangka TI 40th Anniversary. Deskripsi tarian saya sarikan dari leaflet pertunjukan, dengan foto2 hasil jepretan sendiri yang kualitasnya yah-begitu-begitu-sajah-demi-kenarsisan.ajah-kok

Tari PEMUNG TAWAI (Dayak Kenyah)
Tari yang mengungkapkan bagaimana kita hidup dalam satu lingkungan. Hidup dengan selalu bersatu hati, bersatu pikiran dan saling menghargai satu dengan lainnya.


Tari IRUANG WUDRUNG (Dayak Ma’anyan)
Ditarikan oleh kelompok penari perempuan, yang disebut “Wadian Dadas” bersama-sama dengan kelompok penari laki-laki, disebut “Wadian Bawo”. Tarian ini biasanya dibawakan di berbagai upacara ritual orang Dayak Ma’anyan, seperti upacara penyembuhan, pernikahan, penyambutan tamu dan tradisi tahun baru (waktu panen pertama). Janur kelapa yang menjadi asesoris penari digunakan sebagai symbol untuk mengusir roh-roh jahat yang akan mengganggu jalannya upacara.

Tari ANYAMAN (Dayak Kenyah)
Tari yang menggambarkan tentang bagaimana kita hidup dalam satu wilayah yang beraneka adat istiadat, budaya, etnis suku dan agama yang berbeda-beda. Harapan kita, walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu dan saling terikat antara satu dengan yang lainnya. Maka kehidupan tersebut dilambangkan dengan tarian anyaman. Dan burung Enggang sebagai pemersatu suku-suku Dayak.

Tari HUDOQ (Dayak Bahau-Busang)
Melambangkan turunnya para dewa dari kayangan, yang mengetahui para petani di bumi sedang menanam padi. Tujuan mereka turun ke bumi adalah untuk mengusir seluruh hama tanaman padi. O.k.i, tarian ini biasanya dilakukan masyarakat Dayak Bahau-Busang setelah menanam padi.

Tari UOK BOTUNG (Dayak Paser)
“Uok Botung” adalah sebutan terhadap roh jahat berwujud hantu yang berasal dari pohon bambo, yang mengganggu kehidupan warga setempat. Lima kesatria yg merasa iba thd warga desa kmdn bertekad membunuh Uok Botung namun gagal karena kalah kesaktian. Kmdn Dewa Bumi membantu lima kesatria tsb, yg pada akhirnya mereka dapat menerbangkan mandau dan mengalahkan Uok Botung.

Tari MAHO DORAN KORY/Wanita Legendaris (Dayak Aoheng)
Perang tanding antara pangeran (tunangan sang puteri yg cantik dan bijaksana) dengan pangeran lain yg ingin mendekati putri tsb. Salah satu pangeran kalah dan kembali ke asalnya dan putri menerima pangeran gagah berani yg menang dalam perkelahian tsb. (Maap niy, potonya ga ada, saya jg heran..kok ga moto yaa, kayaknya saya pas lg asyik nyari cemilan deh..)

Tari KODE BURA (Dayak Paser)
Menceritakan ttg lahirnya Kode Bura atau kera putih. Dahulu, kode bura adalah manusia biasa, yang membunuh dan memakan jantung seorang putri sakti karena ingin memiliki kesaktiannya berupa bisa hidup di dua alam. Namun alam menjadi murka dan mengutuk pemuda tersebut menjadi seekor kera putih.

Tari TINGGANG MORU/Enggang mandi (Dayak Aoheng)
Burung Enggang adalah burung cantik, anggun, peliharaan para dewa dan menjadi lambang suku Dayak. Gerak terbang, loncat, hinggap,dan mandi burung Enggang sangat mempesona shg dibuatlah tarian ini.

Tari BELIAN SENTIW/BAWO (Dayak Tunjung)
Belian adalah beberapa macam atau bagian dari cara pengobatan orang Dayak, dimana dg Belian ini orang Dayak mengobati orang sakit. Pengobatan dg cara meminta pada leluhur, para dewa, dan penguasa alam. Dalam upacara itu, dukun belian diharapkan dpt menyembuhkan orang sakit.

Tari LONYAQ (Dayak Ahoeng)
Lonyaq adalah tokoh legenda, seorang pahlawan gagah berani yg mempunyai kesaktian. Pemberantas kejahatan, pembela sukunya dan penakluk suku-suku lain. Senjata dan saran perangnya dibuat dg kesaktiannya. Dia terbang kemana-mana dg caping atau seraung sakti. Konon dia kebal thd senjata apapun, dan sekali tebas mandaunya dpt membunuh ratusan orang. Setelah berperang, Lonyaq kembali ke desa dan dielu-elukan masyarakat serta dipuja wanita.

-

Arsip Blog

Recent Posts