`Weh Porak`, Primadona Baru di Bumi Nanggroe

Banda Aceh - "Weh porak (air panas)" di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, menjadi objek wisata primadona masyarakat sejumlah daerah sekitar wilayah sentra produksi kopi Arabika itu seperti Aceh Tengah, Bireuen, Lhokseumawe dan Aceh Utara.

Hampir setiap hari libur seperti hari raya Idul Fitri 1430 Hijriyah, masyarakat berbondong-bondong mengunjungi objek wisata yang memiliki kolam pemandian air panas tersebut. Mereka datang menikmati panasnya air yang bersumber dari Burni Telong. Sumber air panas yang berada di jalan negara Bireuen-Takengon (ibukota kabupaten Aceh Tengah).

Objek dan daya tarik wisata sumber air panas (dalam bahasa Gayo disebut weh pesam) tersebut berada di Simpang Balik atau sekitar 80 kilometer dari Kabupaten Bireuen. Lokasinya hanya beberapa meter dari jalan negara menuju Kabupaten Aceh Tengah.

Masyarakat yang datang dari berbagai kabupaten/kota di Aceh itu ingin menikmati hangatnya air gunung Burni Telong kabupaten pemekaran dari Aceh Tengah tersebut. Air panas yang hangat kuku itu membuat pengunjung betah karena udara kawasan sejuk. "Kalau musim libur tidak ada tempat parkir karena ramainya warga yang datang," kata seorang penduduk setempat, Aman Syukri.

Kini kolam pemandian air panas ini sudah menjadi objek primadona masyarakat. Air dari dalam bumi di tempat ini dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit. "Masyarakat yang datang dari berbagai kabupaten pesisir itu lazimnya mandi karena dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit seperti gatal-gatal, kudis, panu dan penyakit kulit lainnya. Ini bisa jadi karena itu tergantung pada orang yang merasakannya," katanya.

Pengunjung yang mendatangi sumber air panas itu dipungut biaya tiket masuk Rp 2.000 per orang, baik anak-anak maupun dewasa dan mereka bisa mandi sepuasnya. "Biaya yang dipungut di objek wisata itu sangat murah, terjangkau bagi siapapun yang berkunjung ke lokasi tersebut. Harga tiket seperti itu menjadi salah satu faktor masyarakat banyak berkunjung ke objek wisata tersebut," ujar Aman. (kompas.com)

-

Arsip Blog

Recent Posts