Langkat, Sumut – Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho mengungkapkan bahwa pesta budaya yang dilaksanakan di Bukit Lawang Kabupaten Langkat, akan mempererat keberagaman etnis yang ada.
Penegasan itu disampaikannya dihadapan ribuan warga yang menghadiri kegiatan Pesta Budaya Bukit Lawang III, yang dilaksanakan di lapangan perkebunan Bukit Lawang Bahorok. “Ini menunjukkan bagaimana keanekaragaman budaya mampu menyatu di antara lintas etnis yang ada,” katanya.
Gatot Pujonugroho juga menegaskan pada dasarnya panorama alam yang indah dan keanekaragaman suku dan etnis, sungguh merupakan anugerah yang tidak terhingga nilainya dari Allah SWT.
Lebih lanjut dia pun menyambut baik pelaksanaan Pesta Adat dan Budaya tersebut, seraya berharap agar di masa-masa yang akan datang bisa dilaksanakan dengan perencanaan yang lebih baik lagi.
Pada kesempatan itu Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, memuji Plt Gubsu Gatot Pujonugroho yang telah memberikan perhatian yang besar kepada masyarakat Kabupaten Langkat.
Selain itu, dia pun berharap agar masyarakat semakin sadar bahwa pariwisata menjadi bagian yang penting dalam pembangunan nasional.
“Karena itu, kekompakan, ketertiban dan keamanan patut menjadi prioritas yang utama agar pariwisata kita bisa semakin berkembang dan maju,” kata Ngogesa, hari ini.
Selain itu, penguatan adat dan budaya menjadi bagian yang penting untuk menyelamatkan generasi muda dari pengaruh adat istiadat asing yang notabene tidak sesuai dengan budaya bangsa ‘kita.’
Ketua Panitia pesta budaya Bukit Lawang, Berawijaya Meliala, menegaskan pesta adat dan budaya tersebut dilaksanakan atas swadaya masyarakat.
Walaupun begitu, pesta adat dan budaya yang dilaksanakan selama tiga hari itu tidak luput dari bantuan Bupati Langkat Ngogesa Sitepu sebesar Rp50 juta, dan dana bantuan dari APBD Langkat.
“Untuk itu, kami ucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Bupati dan kepada pihak- pihak lain yang telah membantu, baik moral maupun material,” ujarnya.
Yang menarik, selain menampilkan aneka ragam tari-tarian dan kesenian dari 14 suku dan etnis, kegiatan ini juga menampilkan aneka kuliner dan kerajinan tangan untuk mengangkat kembali nama Bukit Lawang sebagai salah satu objek wisata ternama di Sumut.
Bahkan, kegiatan itu bukan hanya menarik perhatian masyarakat, tapi juga para turis asing.
Buktinya, beberapa orang turis asing juga ikut tampil dengan mengenakan pakaian adat pengantin Jawa dan Minang.
Sumber: http://www.waspada.co.id