Memadukan Nilai Luhur Tari Saman dengan Teknologi Multimedia

Jumpa pers Saman Summit
Jakarta - Berangkat dari fenomena tari dan musik Saman dalam tradisi masyarakat Gayo yang menduduki 'seribu bukit' di dataran tinggi Aceh sebelah selatan dan timur, maka kemudian Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Saman Summit 2012 untuk menampilkan ekspresi sosial yang dinamis dalam tari Saman tersebut.

Dipilihnya Saman sebagai perayaan dari rakyat untuk rakyat di tahun ini lewat gelaran yang akan dihelat tanggal 14-16 Desember 2012 di kawasan Taman Fatahillah, kawasan Jakarta Barat tak lain karena kesenian milik masyarakat Gayo ini telah diterima oleh unit badan PBB, yaitu UNESCO pada November 2011 untuk masuk ke Daftar Warisan Budaya Tak Benda.

"Saman ini satu-satunya intengible world heritage yang mewakili Sumatera saat ini. Sebelumnya ada wayang, keris dan batik. Ini menjadikan daftar intengible world heritage kita sangat bervariasi," kata Risman Musa selaku panitia Saman Summit 2012 saat ditemui di kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan hari ini.

Saman yang memiliki nilai budaya luhur serta sejarah yang dalam itu tak hanya dipaparkan lewat tarian semata di gelaran Saman Summit 2012. Nantinya, keindahan dan keluhuran nilai-nilai yang terdapat dalam tarian dan nyanyian Saman akan dipadukan dengan kecanggihan teknologi multimedia.

"Sebelum grup tampil, kita akan menceritakan lewat sebuah video pendek 2-3 menit. Kita coba menghadirkan Saman dengan multimedia untuk memperdalam, bagaimana Saman bisa terjadi," ucap Ray Bachtiar selaku penanggung jawab multimedia Saman Summit 2012.

Saman Summit 2012 nantinya akan menghadirkan 13 kelompok penari saman dari Gayo, Aceh dan kawasan lain seperti Padang, Jakarta, Banyuwangi, Lombok dan Jombang dengan peserta dari siswa sekolah dasar hingga yang dewasa.

Tak hanya menampilkan seni tari berbalut teknologi multimedia, gelaran ini juga menyajikan seminar yang berjudul Kebudayaan/Kesenian Islam: Perannya Dalam/Terhadap Indonesia di Hotel Gren Alia, kawasan Kwitang dengan menampilan dua orang keynote speaker Prof Dr Syafii Maarif dan Goenawan Mohammad.

Diantara waktu pergelaran tari dan seminar tersebut juga akan diadakan pameran foto Bejamu Besaman, yaitu kegiatan perjamuan warga Gayo untuk warga diluar daerahnya dengan menampilkan foto-foto profil budaya dan lingkungan Gayo.

Untuk menambah kesan otentik, panitia juga akan menyediakan Warung Kopi Gayo dan Kuliner bagi para pengunjung untuk menikmati kopi khas dari kawasan Gayo yang cukip terkenal di kawasan Taman Fatahillah.

-

Arsip Blog

Recent Posts