Pekanbaru, Riau - Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengakui perajin songket di daerahnya kini mulai langka dan kondisi ini telah mengakibatkan harganya mahal.
"Karena mahal dan sulit dicari maka songket tersebut hanya dipakai oleh kalangan tertentu saja," katanya dalam keterangannya di Pekanbaru, Provinsi Riau, Jumat.
Ia mengatakan itu juga terkait penilaian sejumlah pemerhati songket bahwa kebanggaan Orang Melayu terhadap kemolekan kain songket berbagai hasil budaya hampir tinggal menjadi "kebanggaan semu".
Menurut Firdaus, keberadaan Yayasan Maharatu dengan Anjungan Puan Sri Julang Songket diharapkan dapat mengembalikan kebanggaan atas songket Melayu itu antara lain meningkatkan jumlah perajin.
Songket Melayu, katanya, perlu dilestarikan, karena songket sebagai alat melestarikan budaya Melayu di tengah masyarakat.
"Masyarakat Melayu khususnya masyarakat Kota Pekanbaru memiliki kekayaan khasanah kebudayaan, di antaranya tenun songket, bordir, sulaman tekad, rajut, kayu sungkai serta berbagai makanan khas Melayu yang cukup lezat dan menarik," katanya.
Berbagai hasil budaya tersebut, katanya lagi, telah menyiratkan masa keemasan Kesultanan Melayu pada masa lampau sangat gemilang. Kegemilangan tersebut juga terlihat dari berbagai hasil budaya yang bernilai tinggi yang sangat indah dan menarik, seperti terlihat dalam tampilan motif dan corak tenun songket Melayu Pekanbaru itu.
Ia menjelaskan bahwa salah satu ajaran budi pekerti Melayu khususnya Melayu Pekanbaru, menyatakan bahwa kesempuranaan seorang perempuan Melayu ditandai oleh kemahirannya dalam bertenun, bertekad, bersuji, dan bersulam.
"Dengan dasar tersebut maka seorong ibu Melayu berupaya mengajarkan dan mendidik anak perempuannya menguasai kemahiran bertenun yang diiringi falsafah dan niali budaya yang dilambangkan dengan corak motif dan ragi/desainnya," katanya.
Karena itu perlu terus disosialisasikan songket ke masyarakat, sebab jika sosialisasi sudah baik maka optimistis songket Pekanbaru akan makin berkembang pelestarian budaya Melayu, dan dalam bidang ekonomi.
Songket bisa dijadikan salah satu produk andalan dan cenderamata bagi pengunjung, dan perajin songket akan termotivasi dan berkarya terus mengembang songket ini.
"Keberadaan Yayasan Maharatu sekaligus diharapkan bisa mengupayakan peluang pasar yang bagus dan pengembangan pasar ini dapat menciptakan lapangan kerja baru," katanya.
Sumber: http://oase.kompas.com