Pontianak - Seminar internasional Melayu Gemilang di Rumah Melayu Kalimantan Barat di Pontianak membahas 107 makalah dari tiga negara yakni Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia.
Ketua panitia kegiatan tersebut, Agus Syahrani MA, Kamis mengatakan, seminar tersebut mengangkat tema "Warisan Kearifan Lokal dan Pendidikan Karakter Nusantara".
"Kami ingin mengangkat tidak hanya tentang Melayu saja, tetapi dalam skala yang lebih luas," ujar Agus Syahrani.
Ada tiga makalah dari Brunei Darussalam, 21 makalah dari Malaysia, dan 83 makalah dari Indonesia. Dari 83 makalah itu, ada pemateri yang berasal dari Aceh, Bangka, Sulawesi, Sumatra, Jawa, Jakarta, Banten dan Kalimantan.
"Jadi, tidak sekedar budaya," ujar Agus yang sedang menyelesaikan pendidikan program doktoral di Universitas Malaya Kuala Lumpur itu.
Menurut dia, dengan mengangkat kearifan lokal, banyak isu yang dapat disajikan. "Dari bidang teknik, sosial, ekonomi, agama, hukum, adat istiadat, bahkan sampai farmasi," kata dia.
Ia mencontohkan, Dr Zairin Zain dari Fakultas Teknik Untan yang mengangkat tentang kearifan lokal arsitektur bangunan tradisional Melayu.
Sedangkan dari Malaysia, mengangkat tentang kearifan lokal tradisional Melayu untuk farmasi atau kesehatan. "Bahkan mereka menyiapkan tim khusus dari berbagai universitas untuk mengangkat isu farmasi," ujar Agus Syahrani.
Ia melanjutkan, seminar tersebut akan menjadi ajang titian muhibah jaringan intelektual alam Melayu untuk menguatkan kapasitas keilmuan dan intelektualitas diri.
Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Kalbar, Prof Dr Chairil Effendy menambahkan, seminar internasional tersebut dapat menggali khazanah budaya di kawasan Nusantara, memberi sumbangan pemikiran dalam berbagai bidang keilmuan bagi pendidikan karakter dan kearifan lokal.
"Alam Melayu yang luas terbentang memamerkan banyak kearifan lokal dan pendidikan karakter masyarakatnya, ini yang harus dieksplorasi, sekaligus diperbincangkan dan dipublikasikan," ujar dia.
Sumber: http://oase.kompas.com