FSBM VIII Kembangkan Budaya Melayu

Pontianak, Kalbar - Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalimantan Barat, Chairil Effendy berharap, digelarnya Festival Seni Budaya Melayu VIII di Kota Pontianak, bisa menggali seni dan budaya Melayu agar terus berkembang di Kalbar.

"Bentuk-bentuk seni dan budaya Melayu saat ini relatif tidak berkembang sehingga melalui FSBM akan melihat betapa kayanya kebudayaan Melayu di Kalbar," kata Chairil Effendy dalam sambutannya pada pembukaan FSBM VIII di Pontianak, Senin.

"Bila seni dan budaya Melayu cemerlang, maka peradaban Melayu akan lebih gemilang serta berperan dalam kegemilangan peradaban Indonesia," ungkap Chairil.

Peserta FSBM VIII, diikuti dari 13 kabupaten/kota, kecuali MABM Ketapang yang tidak ikut, kemudian dari Pekanbaru, Provinsi Aceh, Malaysia, Brunei Darussalam dan lain-lain.

Tema FSBM Kalbar VIII, yaitu "Seni Cemerlang Melayu Gemilang" yang artinya mengembangkan kesenian dan budaya Melayu agar ke depannya lebih berkreasi dan lestari, kata Chairil.

"Tidak ikutnya MABM Ketapang, karena pengurusnya tidak siap saja, bukan karena faktor lain," ungkap Chairil.

Menurut dia, ada dua agenda besar MABM Kalbar akhir tahun 2012, yakni menyelenggarakan FSBM VIII dan Musyawarah Besar IV yang diselenggarakan lima tahun sekali, pada 21 hingga 22 Desember, yang pada dasarnya untuk pemilihan kepengurusan MABM lima tahun ke depannya.

Adapun berbagai kegiatan FSBM VIII tahun 2012, yakni pada hari pembukaan, Senin (17/12) pawai budaya jalan kaki, yang akan dimeriahkan oleh 18 kelompok, lima marching band, Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT), Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) dan organisasi etnis yang ada di Kalbar, dengan rute mulai di depan Rumah Melayu Jalan Sutan Syahrir kemudian dilanjutkan ke Jalan Uray Bawadi, Pangeran Nata Kusuma, Dr Sutomo dan berakhir di depan Rumah Melayu.

Kemudian pembukaan FSBM juga dimeriahkan oleh pawai kendaraan roda dua yang unik dan sepeda ontel, dengan rute mulai di Jalan Sutan Syahril, kemudian dilanjutkan ke Jalan Ahmad Yani, Veteran, Gajah Mada, Patimura, Jenderal Urip, Merdeka, Hasanuddin, Pancasila, Alianyang, Pangeran Natakusuma, Sutomo dan berakhir di depan Rumah Melayu.

Pembukaan FSBM juga menampilkan seni budaya Melayu tamu khusus dari Universiti Malaysia Sarawak (Unimas) dan UITM Sarawak, mereka akan menampilkan tari joget Sarawak, dan ikut dalam pertandingan tari jepin, katanya.

"Kami juga menggelar seminar internasional tentang Seni dan Budaya Melayu kerja sama Pusat Penelitian Kebudayaan Budaya Melayu Universitas Tanjungpura Pontianak, yang akan menghadirkan 105 pemakalah, diantaranya dari Untan Pontianak, serta 25 pemakalah dari luar, seperti dari Malaysia, Brunai Darussalam enam pemakalah, Kuching enam pemakalah, sisanya 13 pemakalah dari Malaysia," ungkap Chairil.

Selain itu, FSBM VIII juga menggelar 14 tangkai (cabang) perlombaan, diantaranya lomba menyanyi Melayu, seni silat, merias pengantin Melayu, rancang motif Melayu, busana Melayu tingkat anak-anak, tari jepin tradisional, upacara adat tepung tawar, syair Melayu, berbalas pantun, pangkak dan uring gasing, seni hadrah, lomba bertutur, dan lomba sampan bidar.

"FSBM VIII juga dimeriahkan dengan berbagai pameran dari MABM 13 kabupaten/kota, dan kuliner Melayu yang akan digelar di halaman Rumah Melayu," kata Chairil.

-

Arsip Blog

Recent Posts