Ankara, Turki - Tepat pukul 10.00 pagi waktu Ankara pada Kamis (6/12), delegasi kebudayaan Indonesia untuk acara World Culture Development Forum (WCF) yang dipimpin Ir Hernowo Muliawan, M.Sc diterima oleh staf Kementrian Luar Negeri Turki Can Incesu, Head of Department Deputy Directorate General for Cultural Affairs Kemenlu Turki.
Hernowo mengungkap, WCF atau Bali Forum yang akan diselenggarakan pada 24 - 29 November 2013, merupakan undangan langsung dari Presiden Republik Indonesia DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono yang juga sebagai inisiator WCF.
Lebih lanjut Hernowo mengatakan, forum dialog budaya bangsa-bangsa yang akan diselenggarakan ini untuk mencari solusi dari ragam persoalan yang melanda dunia. Akhirnya, Hernowo juga meminta Turki untuk aktif berpartisipasi sebagai mitra strategis dalam forum ini.
"Terimakasih atas undangan dan inisiatif Indonesia menyelenggarakan Bali Forum. Kami tentu akan mendukung acara ini dan kami juga menghargai dan berniat datang di acara ini. Kami menyambut baik proposal ini," ungkap Incesu.
Selanjutnya, Hernowo menerangkan tentang proposal WCF. Menurutnya,kondisi dunia semakin dinamis dan terbuka seiring dengan adanya pola perjalanan dan perdagangan yang tidak lagi mengenal batas wilayah. Berbagai berita dunia menyebar luas dan cepat dapat dengan mudah diakses selama 24 jam setiap hari melalui media massa dan jejaring sosial. Kecenderungan yang dikenal sebagai proses globalisasi ini memberikan tantangan sekaligus peluang.
Proses globalisasi dan berbagai tantangannya menuntut negara-negara di dunia untuk tidak membentengi dan melarikan diri dari berbagai dampaknya, namun lebih kepada memaksimalkan proses manajemen dampak tersebut sehingga seluruh bangsa di dunia dapat memperoleh manfaat dalam membangun sebuah dunia yang damai, adil dan bersahabat.
Sehubungan dengan itu, penting untuk dievaluasi peran strategis kebudayaan dalam menciptakan dan menguatkan persahabatan antarnegara; melalui saling menghargai perbedaan kebudayaan dan dalam upaya membangun kebijakan-kebijakan yang memungkinkan kebudayaan nasional dan lokal berkembang di era globalisasi, yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Untuk itu, sesuai dengan Deklarasi UNESCO tahun 2011, terdapat tiga aras yang menjadi fokus perbincangan. Yakni, Kebudayaan sebagai suatu sektor kegiatan ekonomi, Kebudayaan sebagai seperangkat sumber daya yang menambahkan nilai pada intervensi pembangunan dan meningkatkan dampakya; dan Kebudayaan sebagai suatu kerja yang berkelanjutan untuk kohesi sosial dan perdamaian, yang esensial dalam pembangunan manusia.
Pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu akhirnya ditutup oleh Hernowo dengan sebuah harapan, "Pada akhirnya, World Culture for Development Forum (WCF) – Bali Forum 2013 hanya akan dapat terlaksana dengan baik bilamana ada partisipasi dan dukungan dari negara-negara mitra dan organisasi-organisasi internasional dari setiap belahan dunia, salah satunya adalah dari negara Turki."
Usai Hernowo membawakan proposalnya, terjadi tanya jawab yang hangat. Incesu bertanya, telah berapa negara yang didekati dan bagaimana respons mereka. Lantas Sukran juga mengingatkan delegasi Indonesia bahwa beberapa negara terutama negara-negara Eropa kini sedang dilanda krisis ekonomi yang akut. Kemudian Sukran juga mempertanyakan, mengapa negara-negara di sekitar Turki seperti Iran, Uzbekistan, dan lain-lain tidak diundang.
Atas pertanyaan dan masukan-masukan dari Incesu, Hernowo berjanji akan memerhatikan hal tersebut dan akan dibicarakan di tingkat pejabat yang lebih tinggi.
Sumber: http://oase.kompas.com