Negeri Sembilan Pegang Teguh Budaya Minang

Padang, Sumbar - Minangka­bau dan Negeri Sembilan, Malaysia adalah daerah se­rum­pun. Ma­syarakat di Negeri Sem­bilan merupakan peran­tauan masya­ra­kat Minang­kabau sejak dulu kala.

Ketua Pengarah Pertum­buhan Kerapatan Graduan Mu­da (KAGUM), Negeri Sembilan, Muhammad Hanafi Bin Ja­maludin mengatakan, masya­rakat Negeri Sembilan, tetap me­megang teguh adat Mi­nang­ka­bau sebagai akar budaya mere­ka. Selain itu, mereka juga meng­gu­nakan nama-nama dae­rah Mi­nang menjadi nama suku. Se­mentara untuk bahasa sehari-ha­ri, Melayu Riau menjadi pilihan.

“Kita berasal dari satu rum­pun yang sama. Walau kami memakai Bahasa Melayu Riau, tapi dari sisi adat, kami tetap memegang teguh adat Perpatih Nan Sebatang, sebagaimana berlaku di Minangkabau,” ung­kap Muhammad Hanafi dalam seminar Ratusan Tahun Penga­laman Minangkabau Negeri Sembilan di Fakultas Ilmu Bu­daya Unand, kemarin (17/12).

Soal suku, Muhammad Ha­nafi menjelaskan, masyarakat Negeri Sembilan pada umum­nya mengambil nama dari nama daerah asal usul mereka di Minangkabau, di antaranya Simalanggang, Batuhampar, Payakumbuh, Tanahdatar dan lain-lain. Diakuinya, warga Ne­ge­ri Sembilan merasa memiliki hubungan erat dengan saudara-saudara mereka di tanah sebe­rang, yakni Melayu Riau dan Minangkabau.

“Kami selalu memantau perkembangan yang terjadi di Indonesia. Kalau di Indonesia ada bencana alam semisal gem­pa bumi, gunung meletus, tsunami dan sejenisnya, kami pun turut merasakan. Keluarga di tanah seberang menangis, kami turut pula menangis. Tak jarang, sumbangan spontan dan suka­rela terhimpun dengan cepat untuk kemudian dikirimkan ke sanak famili yang jadi korban,” tambahnya.

Terkait adanya upaya me­nga­du domba Indonesia dan Malaysia yang dipicu berbagai persoalan, dia minta untuk tidak mudah terpancing. “Se­harusnya, kita memiliki tekad bersama memajukan dua ne­geri; Negeri Sembilan dan Minangkabau di masa datang,” tandasnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts