Ramadhan Jazz Festival Hadirkan Musik Jazz, Spiritualisme, dan Amal

Jakarta - Sekitar 5.000 orang memenuhi area halaman mesjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta selama dua hari berturut-turut pada Jumat (19/7) dan sabtu (20/7) malam hingga dini hari untuk menyaksikan penampilan sederet musis jazz berkualitas dalam "Ramadhan Jazz Festival" (RJF) yang ke-3. Satu-satunya festival musik jazz yang berlangsung di area mesjid ini juga sukses mengumpulkan donasi berupa ribuan buku untuk taman bacaan di Kepulauan Wakatobi dan dana untuk korban gempa bumi di Aceh melalui penjualan gelang kertas.

Pada hari pertama RJF, Jum‘at (19/7), HajarBleh Big Band, Suave, Diah Ayu Lestari and Friends, Shena Malsiana, Idang Rasjidi, IYR, YK Band, Rio Moreno latin combo, dan Arif Irshadi memeriahkan malam sabtu hingga jelang sahur dengan penampilan musik mereka. Diah Ayu Lestari mempertunjukkan suaranya yang matang dan berkarakter di usia muda, 15 tahun.

Shena Malsiana, salah satu peserta lima besar "X Factor Indonesia", menyanyikan medley dari Locked Out of Heaven, Lovesong, dan Viva La Vida. Disusul dengan lagu-lagu seperti Kantoi (Zee Avi), Creep (Radiohead), Pacar Lima Langkah, dan Rolling In The Deep (Adele) yang diaransemen ulang. "Tahun lalu saya jadi volunteer di sini, bagian dari tim sosial media," diakui Shena di atas panggung, yang malam itu mengenakan kaftan warna ungu terang.

Musisi lain yang memukau adalah Idang Rasjidi, yang menggandeng vokalis Yendri Balacan (dari Petaling, Pulau Bangka) dan Putu Sastrani Titaranti membawakan beberapa lagu bernuansa relijius. Suasana menjadi syahdu dengan lantunan merdu Yendri dan Sastrani membawakan lagu Ya Ramadhan, sebuah lagu yang diciptakan Idang sepekan sebelum acara, dan juga Belajar Memaafkan dan Arti Kehidupan. Idang mohon doa agar kesehatannya pulih dan tetap bisa berkarya kembali. "Tidak ada yang sesuai di dunia ini, yang ada menyesuaikan dan penyesuaian. Memaklumi itu ilmu paling sulit," kata Idang soal makna lagunya Belajar Memaafkan. Idang juga menunjukkan kebolehannya meniup suling meski terkadang tangannya terlihat masih bergetar.

Di hari kedua pada Sabtu (20/7), ada Shadu Rasjidi Band, Pretty Lotion, Tulus, Joey Alexander, Barry Likumahuwa, Sandi Winarta, Dwiki Dharmawan, BBJ (Bertha, Bintang, Joel), BLP, dan Project Iseng menjadi pengisi penampilan. Pretty Lotion membawakan jazz dengan campuran hip hop, ska, dan elektro, pada lagu Tuhan (Bimbo). Tulus yang tahun lalu absen tampil karena operasi gigi membawakan Ketika Tangan dan Kaki Berkata, disusul beberapa lagunya seperti Diorama, Kisah Sebentar, Jatuh Cinta, Sewindu, dan Teman Hidup. Sempat lupa lirik, Tulus tetap mengajak penonton untuk mendonasi juga untuk korban gempa Aceh dengan membeli gelang kertas.

Dwiki Dharmawan dan para musisi yang mengenakan pakaian bernuansa Islami juga sempat mengenang almarhum Ustad Jefri Al Buchari alias Uje. "Kami sering bersama termasuk dalam acara tabligh keliling. Malam ini jadi doa agar Indonesia Insya Allah menjadi negara yang selalu rukun, NKRI maju dan cemerlang," kata Dwiki, yang malam itu bersemangat memainkan beberapa repertoire lagu dengan pianonya.
Barry Likumahuwa memberikan penampilan jazz yang penuh semangat dan meriah di panggung, sukses mengajak penonton ikut berinteraksi. Sembari mencabik bass, Barry juga mengungkapkan bahwa ia sangat menghargai keindahan dari RJF 2013. "Gua mengasihi semua yang ada di sini. Udah waktunya kasih tidak mengenal batas sebagai sama-sama orang Indonesia. Ayo angkat tangan, buka jempolnya," kata Barry, disusul penonton melagukan lirik "Lupakan semua perbedaan..."

-

Arsip Blog

Recent Posts