Festival Budaya Jabar Dihadiri Mahasiswa Asia Afrika

Bandung, Jabar - Pangaping Barisan Olot Masyarakat Adat (BOMA) Jawa Barat Eka Santosa mengatakan festival budaya masyarakat adat Jawa Barat terasa sangat istimewa. Pasalnya, festival tersebut dihadiri mahasiswa dari Asia Afrika.

“Tahun ini dilaksanakan dengan nilai plus, ada nuansa tradisional dan internasional. Kami meyakini mereka sebagai perwakilan dari calon pemimpin di dua benua ini. Saatnya kita bina hubungan antar bangsa dengan nuansa baru,” kata Eka kepada wartawan di Pasir Impun Kabupaten Bandung, Sabtu (2/5/2015).

Eka menambahkan, dalam festival budaya yang disandingkan dengan konfrensi mahasiswa Asia Afrika ini menyajikan atraksi seni budaya dari 23 kampung adat se-Jawa Barat dengan partisipasi dari warga lokal Pasir Impun Kabupaten Bandung.

“Seni buhun kampung adat Sunda yang langka seperti Jipeng dari Kabupaten Sukabumi, Tarawangsa dari Sumedang, Terbang Sejak dari kampung adat Sanaga Tasikmalaya, Badud dari Pangandaran dan 17 kelompok seni budaya lainnya ikut meramaikan festival,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Museum Konfrensi Asia Afrika (KAA) Thomas Siregar mengungkapkan, kegiatan festival budaya merupakan rangkaian acara kunjungan mahasiswa KAA usai mengikuti acara resmi.

“Anggaplah ini bonus kunjungan mereka ke Bandung. Menikmati gelaran seni budaya sunda, mereka bisa berinteraksi secara langsung dengan warga Jabar. Bahkan berinteraksi dengan para olot dari Kampung adat yang akan menjadikan sebagai kenangan unik,” ungkap Thomas

Ketua Panitia Deni Tudiraharja mengatakan, ada 500 partisipan dari 23 kampung adat yang tergabung dalam BOMA Jawa Barat. Acara dilaksanakan satu hari penuh pada Sabtu (2/4/2015) mulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.

“Mata acara hari ini, selain penerimaan mahasiswa Asia Afrika mulai dari venue di teater terbuka, Bale Gede Julang Ngapak dan peresmian lapangan Asia Afrika di bagian atas kawasan alam santosa. Sedangkan gelaran utamanya upacara penerimaan plus gelaran rajah khusus, seni budaya buhun dan pameran ekonomi kreatif serta wisata kuliner masyarakat adat. Jelasnya, nuansa adat akan muncul dominan disini,” urai Deni.

-

Arsip Blog

Recent Posts