Pemkot Yogya Rangkul Pendamping Kelurahan Budaya

Yogyakarta - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Yogyakarta akan menjadikan kelurahan budaya sebagai percontohan. Terutama dalam hal kehidupan sosial masyarakat sehari-hari yang mencerminkan perilaku budaya.

Hal itu diungkapkan Kepala Disparbud Kota Yogyakarta, Eko Suryo Maharsono dalam temu pendamping kelurahan budaya di Balaikota, Rabu (29/4/2015). Eko menuturkan, terdapat 20 kelurahan budaya yang mendapat pendampingan. "Total pendamping itu mencapai 40 orang. Jadi tiap kelurahan didampingi dua orang. Dinas Kebudayaan DIY yang melakukan perekrutan sejak tahun lalu," ungkapnya.

Kelurahan budaya itu pun memiliki perbedaan dengan kampung wisata. Jika kampung wisata lebih mengedepankan atraksi wisata atau potensi wilayah guna menarik wisatawan, namun kelurahan budaya lebih menggali cerita-cerita masa lalu atau pranata sosial yang diaktualisasikan kekinian. Oleh karena itu, kelurahan budaya tidak ditargetkan menarik wisatawan melainkan memotivasi masyarakatnya agar tertarik dan melestarikan budaya.

Eko memaparkan, keberadaan pendamping kelurahan budaya tersebut harus dirasakan hasilnya dalam tatanan sosial di kelurahan setempat. Khususnya terbangunnya keguyuban antar masyarakat. "Misalnya, masyarakat di sana berperilaku andap asor, santun serta memecahkan masalah tidak dengan kekerasan. Itu yang mencirikan masyarakat berbudaya," imbuhnya.

Kegiatan temu pendamping kelurahan budaya itu pun kelak akan semakin ditingkatkan intensitasnya. Namun tidak dalam bentuk formal, tapi melalui pertemua informal dengan mendatangi kampung dimana pendamping tersebut tinggal. Dengan model kunjungan tersebut, Disparbud juga bisa melihat secara langsung pranata sosial setempat. "Nanti akan terlihat, mana yang berhasil dan belum. Kalau warganya guyub dan kompak, berarti sudah berhasil," tandasnya.

Eko pun meminta, setiap pendamping agar selalu melebur dalam kegiatan masyarakat. Baik saat ada hajatan maupun ketika terdapat warganya yang meninggal dunia. Melalui interaksi langsung dalam kegiatan masyarakat, maka pendampingan untuk memotivasi cinta budaya dapat dilakukan.

-

Arsip Blog

Recent Posts