Jakarta - Rumah adat masyarakat Batak yang dibangun atas inisiatif pastor Matthaus pada tahun 1978 menjadi daya tarik wisata kota Weperloh, negara bagian Niedersachsen, Jerman Utara. Konsul Jenderal RI Hamburg Teuku Darmawan didampingi Ketua Masyarakat Nauli Indonesia (MNI) Hamburg Paris Rumahorbo mengadakan kunjungan ke Weperloh di negara bagian Niedersachsen, kota yang terkenal dengan adanya rumah adat Batak.
KJRI Hamburg dalam keterangan persnya, Kamis, menyebutkan, rumah adat Batak tersebut yang kini dijadikan museum merupakan kebanggaan kota Weperloh dan juga sebagai obyek wisata bagi masyarakat sekitar.
Dalam kunjungannya, Teuku Darmawan bersama Paris Rumahorbo mengadakan pertemuan dengan Wali Kota Weperloh (Burgermeister) Hermann Grotjohann, Wakil Wali Kota Sogel, Hans Nowak, dan pengurus perhimpunan rumah adat Batak.
Dalam pertemuan itu disepakati menggelar Festival Budaya Indonesia, termasuk budaya Batak, Sulawesi, Ambon, dan Bali yang mengambil tempat di sekitar rumah adat Batak, Agustus mendatang. Kedua pihak juga berharap hubungan antara masyarakat Indonesia, Batak pada khususnya, dapat dilakukan dengan mengadakan festival budaya dan pertemuan-pertemuan tahunan.
Wali Kota Weperloh juga menawarkan kerja sama di bidang pendidikan, khususnya sekolah dasar dan menengah Weperloh dan Sogel dengan sekolah di Tanah Batak. Konsul Jenderal menyambut baik usul ini dan berjanji untuk menyampaikannya pada instansi terkait.
Konsul Jenderal RI akan mengupayakan sumbangan ornamen-ornamen budaya untuk menambah koleksi rumah adat Batak tersebut. Dengan adanya rumah adat Batak dan kecintaan terhadap budaya Indonesia, diharapkan makin banyak masyarakat Jerman Utara berkunjung ke Indonesia untuk berwisata.
Pada pertemuan itu juga disepakati untuk mendeklarasikan persahabatan masyarakat kota Weperloh-Sogel dengan MNI Hamburg guna meningkatkan kerja sama berkesinambungan antara wakil-wakil masyarakat Weperloh dan Sogel dalam festival budaya tersebut.
Sumber: http://travel.kompas.com (26 Februari 2009)