Ternate, Malut - Sedikitnya 6.432 anak-anak di Ternate mencatat rekor MURI menari soya-soya estafet terpanjang di Indonesia, Minggu, 19 April 2015. Tak tanggung-tanggung, jarak rekor yang dipecahkan sejauh 42 kilometer mengelilingi Gunung Gamalama.
Paulus Pangka, SH, Senior Manager Museum Rekor Dunia Indonesia, mengatakan tarian soya-soya yang dilakukan secara estafet ini merupakan rekor baru tarian terpanjang di Indonesia dengan kriteria superlatif. Rekor ini merupakan yang keempat yang dicatat Kota Ternate.
Sebelumnya, Ternate juga mencatat rekor MURI seperti lomba baca puisi dengan juri terbanyak pada 2011. Tarian soya-soya dengan jumlah penari terbanyak pada 2013 dan penyajian nasijaha terpanjang sejauh 10 kilometer pada 2013.
“Dengan demikian, rekor baru yang tercatat ini menjadi rekor keempat kali yang dicatat Kota Ternate. Lebih menarik lagi, rekor baru ini melibatkan anak-anak untuk menari,” kata Paulus kepada Tempo.
Menurut Paulus, rekor MURI yang dicatat Kota Ternate diyakini belum akan terpecahkan untuk jangka waktu 2-3 tahun, lantaran jarak menari yang dilakukan sejauh 42 kilometer mengelilingi Gunung Gamalama. “Saya bahkan memprediksi tarian ini akan mampu membangkitkan semangat anak-anak untuk mencintai budaya lokal. Apalagi, melihat rekor ini, antusiasme dan semangat anak-anak yang menari terlihat jelas,” ujar Paulus.
Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman mengatakan tarian soya-soya yang diperagakan ribuan anak-anak di Kota Ternate merupakan tarian yang telah berusia lebih dari 400 tahun. Tarian ini menjadi tarian wajib untuk menjemput tamu besar. Karena itu, Pemerintah Kota Ternate telah mencanangkan tarian soya-soya menjadi pelajaran muatan lokal di sekolah.
“Harapan kami, ke depan akan banyak anak-anak di Ternate yang semakin mencintai seni tarian lokal Maluku Utara. Apalagi sudah ada prestasi yang dicatat. Semoga rekor tersebut bisa menjadi rangsangan,” tutur Burhan.
Sumber: http://www.tempo.co