'Pacu Jawi' Meriahkan Jambore Budaya Serumpun

Pertandingan "pacu jawi" atau balapan sapi ikut memeriahkan kegiatan Jambore Budaya Serumpun Indonesia Malaysia 2010 yang berlangsung 8-12 Juni di Bumi Perkemahan Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

"Berbagai kegiatan tradisional Tanah Datar akan meramaikan kegiatan JBSIM 2010, di antaranya pacu jawi di nagari Cubadak, Kec. Lima Kaum yang digelar hari ini, dan kesenian tradisional serta atraksi budaya," kata Bupati Tanah Datar, Shadiq Pasadigue di Padang, Rabu.

Pada pembukaan (8/6) Jambore Budaya Serumpun Indonesia Malaysia (JBSIM) Shadiq juga menjelaskan, salah satu tujuan jambore budaya serumpun untuk saling mengenal budaya masing-masing negara yang saling keterkaitan, serta pengembangan pariwisata sehingga dilengkapi dengan berbagai kegiatan.

Shadiq menjelaskan, pacu jawi sudah sejak lama merupakan atraksi anak nagari (masyarakat, red) Kabupaten Tanah Datar yang dikembangkan menjadi suatu kegiatan dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata.

Jadwal pacu jawi itu, tambahnya, pada hari ke tiga (10/6) pelaksanaan JBSIM sehingga akan menjadi daya tarik bagi peserta pramuka nasional maupun pengakap Malaysia selama berada di luhak nan tuo (Tanah Datar, red).

Jadi, kegiatan diluar rangkaian JBSIM juga ada Kunjungan Muhibbah Keluarga Malaysia (KMKM) yang diikuti sekitar 70 orang yang ingin mengenal lebih dekat nilai adat dan budaya Minangkabau.

"Kelompok keluarga Malaysia itu, selama berada lima hari mereka akan berbaur langsung dengan masyarakat. Bahkan, mereka akan langsung menginap pada rumah warga (home stay) Tanah Datar," katanya.

Kegiatan JBSIM yang mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat itu, tambahnya, sangat berarti untuk memperkuat hubungan dua negara serumpun dan mendukung kemajuan sektor pariwisata dan budaya yang dimiliki selama ini.

Luhak Nan Tuo, katanya, merupakan pusat kebudayaan Minangkabau potensi pariwisata sejarah dan budaya, apalagi bagi masyarakat Malaysia tidak asing lagi karena ada keterkaitanya dengan sejarah kerajaan negara jiran itu.

Kegiatan lain yang melengkapi JBSIM, workshop silat tradisional, jelajah budaya dan tour wisata serta karnaval budaya. Kemudian seminar budaya serimpun yang akan diikuti utusan Indonesia dan Malaysia, bahkan dijadwakan akan hadir Presiden terhormat Persekutuan Pengakap Malaysia, Dato`Seri Abdullah bin Haji Ahmad Badawi dan Menteri Penerangan Malaysia, Dr. Rais Yatim.

Sebelumnya, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Azrul Aswar mengatakan namanya JBSIM tetapi tidaklah persis dengan organisasi kepanduan yang ada.

Kegiatan JBSIM dibagi pada tiga kegiatan, pertama yang berkaitan dengan kegiatan tradisional kepanduan tetapi jumlahnya sepertiga dari kegiatan yang dilaksanakan.

Sedangkan kegiatan kedua dari isi JBSIM akan mendiskusikan, tukar pikiran dan menyaksikan atraksi budaya yang tujuan bisa saling mengenal dan memahami.

Sedangkan sepertiga dari kegiatan JBSIM, katanya, akan menjadi ajang darma wisata untuk melihat keindahan alam Sumatera Barat, karena konon kabarnya banyak tempat-tempat saudara-saudara dari Malaysia di daerah ini.

JBSIM diikuti sekitar 1.700 peserta Pengakap, pandu putri asal negara jiran dan utusan pramuka dari sejumlah provinsi di Indonesia. (rs/RS/ant)

Sumber: http://www.beritadaerah.com
-

Arsip Blog

Recent Posts