Yummy! Ada Pesta Bakpia 2,6 Ton di Yogya

Yogyakarta - Pasar bakpia di Daerah Istimewa Yogyakarta tergolong menjanjikan. Untuk semakin mengangkat citra bakpia sebagai makanan oleh-oleh khas DIY, produsen bakpia berlabel Bakpia Djava berencana mencetak rekor Museum Rekor Indonesia atau MURI.

Caranya, menyajikan bakpia terbesar se-Indonesia sekaligus menggelar acara makan bakpia massal. Rencananya, bakpia raksasa seberat 2,6 ton akan dipertontonkan untuk meraih rekor MURI pada Sabtu (12/6/2010) di Plaza Monumen Serangan Oemum 1 Maret, Kota Yogyakarta.

Acara ini sekaligus sebagai bentuk dukungan untuk menggairahkan pariwisata DIY. Selain suguhan proses pembuatan bakpia, masyarakat diajak menonton tari golek ayun-ayun serta menikmati pesta kembang api .

Menurut pemilik Bakpia Djava, Wieke Sutanto dan Fendy Sanjaya, pencatatan rekor MURI bertujuan mengenalkan dan mempopulerkan makanan tradisional bakpia. Kegiatan tersebut akan dihadiri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Raja Yogyakarta dan Walikota Yogyakarta Hery Zudiyanto.

Bakpia tersebut berdiameter 2,5 meter dengan ketebalan 30 sentimeter. Wieke mengatakan pihaknya mengeluarkan dana Rp 13,7 juta untuk membeli bahan baku isi serta kulit bakpia raksasa itu. Oven pemanggangan bakpia juga dibuat spesial untuk ukuran yang memang tidak wajar itu.

Saat ini, pasar bakpia di DIY memang bertumbuh dengan pesat. Setiap harinya, Bakpia Djava mampu menjual 650 kardus bakpia. Jumlah penjualan tersebut melonjak hingga lebih 2.500 kardus di akhir pekan atau musim liburan. Bakpia Djava setidaknya memiliki 40 resep tradisional bakpia.

Pemecahan rekor MURI ini sekaligus menjadi ajang promosi merek dagang Bakpia Djava yang baru tiga tahun hadir di Yogyakarta. Bakpia Djava menarik konsumennya bekerjasama dengan biro travel serta agen wisata. Kunjungan konsumen bakpia juga didongkrak dengan wisata mengunjungi dapur pembuatan bakpia.

Selama ini, pasar penjualan bakpia didominasi oleh wisatawan dari luar DIY. Rekor MURI yang nantinya akan diraih ini diharapkan bisa turut mengukuhkan posisi bakpia sehingga resep tradisionalnya tidak diklaim sebagai kekayaan negara lain. (Mawar Kusuma Wulan)

Sumber: http://travel.kompas.com
-

Arsip Blog

Recent Posts