Wakatobi, Sulawesi Tenggara - Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, memberi perhatian serius terhadap konservasi terumbu karang. Daerah ini termasuk dalam Segi Tiga Terumbu Karang Dunia, yang meliputi Wakatobi, Bunaken (Sulawesi Utara), dan Raja Ampat (Irian Jaya Barat).
Bupati Wakatobi Ir Hugua, dalam seminar tentang Pentingnya Konservasi Kawasan Segi Tiga Terumbu Karang Dunia di Wakatobi, kemarin, menegaskan, laut daerah itu mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Terutama untuk pariwisata. "Ini daerah baru berpotensi maju. Semua pihak harus bertekad mengupayakan potensi yang ada, demi mempercepat pembangunan yang diinginkan serta pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Bupati Huguna saat membuka seminar itu.
Bupati Hugua juga menyatakan, dengan terbukanya Bandara Matahora telah memudahkan aksesbilitas menuju daerah ini. Bupati juga menambahkan pentingnya infrastruktur pendukung objek wisata serta fasilitas akomodasi daerah Wakatobi untuk dibangun sebagai pelengkap.
Seminar Nasional Lingkunghan Hidup itu dihadiri empat Guru Besar dan tujuh doktor ahli lingkungan, serta Sektretaris Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Lucky Korah.
Masalah Segi Tiga Terumbu Karang Dunia ini diangkat dengan tujuan untuk sosialisasi mengenai pentingnya konservasi kawasan Terumbu Karang dalam mengantisipasi dampak pemanasan global.
"Kawasan Segi Tiga Terumbu Karang, yaitu Wakatobi, Bunaken dan Rajaampat merupakan kawasan Terumbu Karang yang bukan saja unik, tetapi yang terbaik di dunia," kata Lucky Korah.
Karenanya, Lucky Korah berharap, kawasan Segi Tiga Terumbu Karang tersebut, khususnya Wakatobi, harus dilestarikan. Selain itu, dengan berhasilnya pelestarian kawasan terumbu karang ini akan menarik minat wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke daerah ini. Dengan begitu, ekonomi di wilayah Wakatobi ini bergeliat dan memicu daerah baru yang harus mengejar ketertinggalannya dengan daerah lain ini berpotensi maju.
Sementara itu, Bupati Hugua mengatakan pentingnya infrastruktur pendukung objek wisata di daerah Wakatobi serta fasilitas akomodasi. Dia menjelaskan, Wakatobi sebagai daerah baru berpotensi maju, akan mengupayakan semua potensi yang ada demi mempercepat pembangunan yang diinginkan serta pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Audrey G Tangkudung, ketua panitia pelaksana seminar, mengatakan, kegatan tersebut digelar di Wakatobi dengan tujuan menggugah pemerintah dan masyarakat, khususnya masyarakat Wakatobi, Bunaken, dan Raja Ampat, tentang pentingnya melindungi dan melestarikan kawasan terumbu karang sebagai aset kekayaan bangsa dan demi kelangsungan hidup manusia. Selain itu, kawasan Terumbu Karang yang indah ini dan tidak ada bandingnya di dunia, dapat menarik wisatawan asing dan domestik. (*/OL-7)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/ (14 Oktober 2009)