Jambi - Cukup banyak kue khas Tionghoa yang disukai masyarakat umum. Yang menarik, tidak hanya disukai, cukup banyak pula masyarakat non Tionghoa Jambi yang mengadu nasibnya dengan berdagang kue-kue khas Tionghoa itu.
Bakpau misalnya, merupakan salah satu jenis kue tradisional yang cukup banyak dilirik masyarakat non Tionghoa Jambi.
Buktinya, setiap hari cukup mudah menemukan pedagang non Tionghoa menjajakan kue berwarna putih bulat itu dengan menggunakan gerobak. Biasanya, mereka mangkal di tempat-tempat strategis di Kota Jambi.
Tono (22), merupakan salah seorang warga non Tionghoa yang sudah sekitar satu tahun berdagang kue bakpau menggunakan gerobak di Kota Jambi. Menurut pria berdarah Jawa ini, peminat kue yang dijajakannya cukup banyak. Meski begitu, umumnya didominasi masyarakat non Tionghoa.
“Mungkin mereka (warga Tionghoa, red) lebih memilih bakpau yang asli khas Cina,” ujar pemuda berkulit sawo matang itu, saat ditemui di depan GOR Kotabaru, (6/3) kemarin. Sebagai pilihan untuk konsumennya, kata Tono, ia menawarkan banyak pilihan rasa bakpau, mulai dari kacang hijau, coklat hingga rasa ayam.
“Kalau harga rasa ayam jauh lebih mahal, harganya Rp 3.000 setiap biji, sedangkan rasa kacang hijau dan rasa coklat hanya Rp 2.500. Konsumen tinggal memilih sesuai keinginannya,” ujar Teguh ramah.
Lebih lanjut Tono menjelaskan, membuat bakpau tidak terlalu rumit. Sama dengan membuat roti pada umumnya, hanya membutuhkan tepung, gula dan berbagai bahan pembuat roti.
Kemudian, adonan diendapkan hingga mengembang, baru diolah. “Untuk menarik minat konsumen, bakpau disajikan dalam keadaan panas. Biasanya kalau ada yang beli, bakpau baru saya panaskan,” ujarnya.
Soal keuntungan, setiap harinya pria ini bisa meraih keuntungan hingga mencapai Rp 50 ribu. Ia biasanya memulai berjualan sore hari, sekitar pukul 16.00 WIB hingga malam.
“Biasanya bisa dapat keuntungan sampai Rp 50 ribu, tapi sering juga di bawahnya, bahkan pernah dapat untung cuma Rp 15 ribu mulai dari sore sampai malam,“pungkasnya. (cr8)
Sumber: http://jambiekspres.co.id (11 Maret 2009)